
NEGARA, BALIPOST.com – Empat warga Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, menjadi korban gigitan seekor anjing pada Sabtu (24/5). Anjing tersebut dikhawatirkan rabies, sehingga petugas telah turun ke lokasi dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Veteriner Denpasar.
Kejadian tersebut dibenarkan Kepala Kewilayahan Banjar Anyar Kelod, I Kadek Winastra, Minggu (25/5). Menurut Winastra, anjing yang menggigit warga tersebut merupakan anjing liar yang sudah lama tinggal di rumah salah satu warga. “Awalnya anjing itu galak, lalu dipukul pakai sapu oleh pemiliknya. Setelah itu, anjing kabur ke luar rumah dan menyerang warga,” jelasnya.
Dua korban pertama yang digigit saat melintas menggunakan sepeda motor adalah I Made Aribawa (63) dan I Gede Putu Wawah Cahyana (43). Setelah menyerang, anjing itu kembali ke rumah pemiliknya. Tak lama berselang, mertua pemilik anjing, Ni Ketut Dastri (73), datang untuk menjenguk cucunya yang sedang sakit. Ia turut diserang dan digigit oleh anjing yang sama. Nyoman Mahendra Putra (31), yang mencoba menolong, juga menjadi korban gigitan.
Menanggapi kejadian tersebut, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana telah turun ke lokasi dan mengambil sampel otak dari anjing tersebut untuk diperiksa di Balai Besar Veteriner (BBVET) Denpasar.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama, membenarkan hal ini.
Ia menyebutkan bahwa anjing tersebut sebelumnya telah di vaksin sesuai jadwal, namun tetap menunjukkan perilaku agresif. “Dua hari setelah vaksinasi, anjing menggigit beberapa orang. Karena perilakunya tidak biasa, kami ambil sampel otaknya dan kirim ke BBVET untuk uji laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya,” ujarnya.
Langkah warga untuk menyampaikan ke petugas ini menurutnya sangat diharapkan. Guna memastikan kondisi anjing dan tindakan yang diperlukan guna antisipasi rabies ke manusia. (Surya Dharma/Balipost)