Proyek rehabilitasi dan peningkatan Jalan Toyaning I dan II terkendala cuaca. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, dalam beberapa hari terakhir, berdampak langsung pada progres proyek rehabilitasi dan peningkatan Jalan Toyaning I dan II. Lokasi tepat di depan Casa Lola Residence menjadi titik rawan, di mana material proyek terbawa air dan berserakan ke badan jalan. Kejadian serupa terjadi dua kali, yakni pada Senin (12/5) dan kembali terulang pada Rabu (14/5).

Kondisi geografis wilayah yang cenderung menurun di titik tersebut menjadi faktor penyebab utama meluapnya air membawa material. Ceceran tersebut dinilai berisiko bagi pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor, yang harus lebih waspada agar tidak tergelincir.

Baca juga:  Bawa Sabu, Mandor Proyek Ditangkap Polisi

Menanggapi situasi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung segera mengambil langkah. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika, saat dihubungi mengakui, bahwa hujan menjadi tantangan tersendiri dalam proses rehabilitasi. Ia menjelaskan bahwa proyek saat ini masih dalam tahap pelapisan agregat dan belum memasuki tahap pengaspalan.

“Karena belum diaspal, agregatnya mudah terbawa air. Apalagi saat hujan deras, otomatis material akan hanyut. Untuk pengaspalan, kami masih menunggu kondisi benar-benar kering agar aspal dapat merekat sempurna dan bertahan lama,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (14/5).

Baca juga:  Roadshow Kampus Bali Digifest, Mahasiswa Diajak Partisipasi Aktif dalam Kompetisi Digital

Pihaknya telah menginstruksikan pekerja proyek untuk segera membersihkan material yang terbawa ke jalan, agar tidak membahayakan pengendara. Selain itu, ia berharap cuaca segera membaik agar pengerjaan bisa kembali dilanjutkan tanpa hambatan.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Ungasan, I Made Nuada Arsana, saat dihubungi juga membenarkan insiden tersebut. Ia menuturkan bahwa hujan deras memang sempat melanda wilayahnya dalam dua hari berturut-turut, yang menyebabkan material proyek terbawa hingga ke permukaan jalan.

“Kondisi jalan di sini memang banyak turunan dan tanjakan. Saat hujan deras, air mengalir deras membawa material yang belum sempat dipadatkan. Kami juga sudah koordinasi dengan pihak proyek agar segera dibersihkan demi keamanan bersama,” ucapnya.

Baca juga:  Shortcut Singaraja-Mengwitani, Titik Lima dan Enam Sudah 97 Persen Rampung

Warga sekitar berharap agar proyek bisa segera dirampungkan. Selain demi kenyamanan pengguna jalan, pengerjaan yang berlarut-larut dikhawatirkan memicu kecelakaan. “Kami paham ini proses, tapi mohon ada perhatian ekstra saat musim hujan. Minimal ada pelindung sementara agar material tidak turun ke jalan,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Dengan intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah Badung selatan, koordinasi lintas pihak dan antisipasi cepat dari pelaksana proyek sangat dibutuhkan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran aktivitas warga sekitar. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN