
AMLAPURA, BALIPOST.com – Karangasem tidak akan lagi bergantung kepada pasokan energi listrik dari luar Bali. Hal itu menyusul akan rampungnya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menghasilkan listrik sebesar 25 MW di Kecamatan Kubu.
Proyek seluas 25 hektar yang berlokasi di Banjar Dinas Dharma Winangun, Desa Tianyar Timur, Kubu, Karangasem tersebut dikerjakan oleh Medcosolar Bali Timur, dimana progres pengerjaannya kini sudah hampir menyentuh 96 persen. Dengan beroperasinya PLTS ini bisa dikatakan sudah lebih dari pada cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik (mandiri) di Gumi Lahar, mengingat kebutuhan listrik di Karangasem hanya sebesar 11 MW.
Apalagi dengan terjadinya insiden pemadaman total (Blackout) akibat putusnya kabel listrik penghubung Jawa-Bali beberapa hari lalu, membuat PLTS ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan listrik ketika terjadi gangguan seperti itu, maka ada suplai dari PLTS untuk mem-back-up kebutuhan listrik, terlebih PLTS ini juga menggunaan teknologi terbarukan sehingga sangat ramah lingkungan.
BUPATI Karangasem, I Gusti Putu Parwata bersama Wabup Pandu Prapanca Lagosa turun langsung melihat kesiapan PLTS untuk beroperasi on grid 25 MW dengan sistem kelistrikan di Bali sehubungan terjadinya pemadaman listrik total (blackout) beberapa waktu lalu.
Bupati Gus Par menyatakan siap untuk mendukung apapun yang menjadi program pusat, apalagi proyek PLTS ini merupakan teknologi energi terbarukan. Hanya saja, ia berpesan agar ketika resmi beroperasi nanti listrik yang dihasilkan bisa diprioritaskan untuk kebutuhan Karangasem sebelum dialirkan ke luar Karangasem.
Bali Representatif Manager Medcosolar Bali Timur, Anak Agung Partha Wijaya dan Deputi Projek Manager Pramadi Buana Praja, menjelaskan PLTS ini menggunakan panel tenaga surya yang juga memakai sistem tracker bisa mengikuti pancaran sinar matahari secara otomatis.
“Jadi panel ini memakai sensor bisa bergerak menyesuaikan posisi matahari secara otomatis sehingga sinar yang terserap bisa secara maksimal. Untuk keseluruhan luas proyek ini sekitar 25 hektar, kekuatan listrik yang dihasilkan sebesar 25 MWp. Jadi dengan kekuatan tersebut sudah cukup untuk meng-cover kebutuhan listrik di Kabupaten Karangasem, bahkan sudah melebihi yang nantinya bisa dialirkan keluar Karangasem,” ujar Bali Representatif Manager Medcosolar Bali Timur, Bagus Partha Wijaya.
Pihaknya pun sepakat untuk ke depan duduk bersama mencari solusi bagaimana agar keberadaan PLTS ini bisa berdampak positif bagi warga sekitar maupun kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem, sehingga bisa membantu peningkatan dari sektor pendapatan.
Dari sisi keamanan, sekeliling PLTS ini rencananya akan dipasangi pagar untuk mencegah warga atau ternak memasuki kawasan berbahaya. Meski dipagari, pihak kontraktor mengaku sudah menyiapkan akses jalan bagi masyarakat sekitar sehingga mereka tetap bisa beraktivitas seperti biasanya. (Eka Parananda/balipost)