Suasana di obyek wisata Sangeh. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sangeh Monkey Forest bukan hanya sekadar tempat wisata alam biasa. Destinasi yang terletak di wilayah Badung, Bali ini menyimpan jejak sejarah Kerajaan Mengwi, keunikan flora-fauna, hingga mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Dilansir dari berbagai sumber, Yuk simak 7 hal menarik yang membuat Sangeh Monkey Forest layak untuk kamu kunjungi!

1. Jejak Sejarah Kerajaan Mengwi di Tengah Hutan

Sangeh Monkey Forest merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Mengwi. Di kawasan ini terdapat Pura Bukit Sari yang konon dibangun oleh Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti, putra angkat Raja Mengwi, setelah menerima wahyu saat bertapa. Hingga kini, pura ini masih digunakan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat sekitar.

Baca juga:  Kecamatan Mengwi Sepakat Bangun TPST

2. Asal Nama “Sangeh” yang Unik dan Mistis

Nama “Sangeh” berasal dari kata sang (orang) dan ngeh (melihat), yang merujuk pada kisah pohon dari Gunung Agung yang dipercaya “berjalan sendiri” dan berhenti di kawasan ini. Kejadian mistis inilah yang menjadikan nama Sangeh melekat sebagai identitas tempat ini.

3. Hutan Pala dengan Monyet Abu-abu Jinak

Kawasan ini dikenal dengan hutan pala yang unik—bijinya tidak bisa dimakan. Di antara rimbunnya pohon-pohon, ratusan monyet abu-abu hidup dan berkeliaran dengan jinak. Kamu bisa melihat mereka dari dekat, bahkan memberi makan dan berfoto bersama!

Baca juga:  Warga Mengwi Terpapar Covid-19 Bertambah

4. Rumah bagi Flora dan Fauna Langka

Tak hanya pala dan monyet, Sangeh Monkey Forest juga menjadi habitat beragam flora seperti pule, amplas, cempaka kuning, dan kepohpoh. Untuk faunanya, kamu bisa menemukan elang, alap-alap, burung hantu, hingga musang dan kucing hutan.

5. Menjelajahi Pura Sakral di Tengah Hutan

Ada dua pura yang berada di kawasan ini, yaitu Pura Bukit Sari (utama) dan Pura Melanting (lebih kecil). Wisatawan dapat mengunjungi pura ini, namun tetap harus menghormati aturan karena keduanya merupakan tempat sakral bagi masyarakat lokal.

Baca juga:  Mantan Sekwan Denpasar Minta Pengalihan Penahanan, Ini Alasannya

6. Aktivitas Seru: Foto, Berinteraksi dengan Monyet, dan Jalan Santai

Berjalan santai di bawah naungan pohon tinggi sambil melihat monyet-monyet usil adalah pengalaman seru yang ditawarkan. Jangan lupa awasi barang-barang pribadimu ya! Dan tentu saja, kawasan ini juga Instagramable banget untuk kamu yang suka berfoto.

7. Harga Tiket Terjangkau dan Jam Buka yang Fleksibel

Untuk warga lokal Bali, tiket masuk hanya Rp15.000,00. Wisatawan domestik dikenai Rp300.000,00, sementara wisatawan asing membayar Rp500.000,00. Taman ini buka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WITA setiap hari, cocok untuk dikunjungi pagi hingga sore hari.

BAGIKAN