Arsip foto - Pesawat Garuda Indonesia mengisi bahan bakar avtur untuk keberangkatan musim haji di salah satu bandara di wilayah Sumatera bagian Utara. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Maskapai Garuda Indonesia membantah telah menghentikan sementara operasional (grounded) 15 pesawatnya lantaran kesulitan membayar biaya perawatan.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (7/5), Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan bahwa 15 pesawat tersebut sudah masuk dalam daftar tunggu untuk menjalani perawatan rutin yang seharusnya dilaksanakan tahun depan.

Baca juga:  203,70 Ribu Naker di Sulawesi Utara Terdampak COVID-19

Namun, ia mengatakan perusahaan saat ini sedang melakukan percepatan proses agar 15 pesawat tersebut dapat dimasukkan ke dalam antrean perawatan pada tahun ini.

“Jadi memang kalau mau dibilang di-grounded 15 pesawat itu sebetulnya kurang pas, memang antrean (perawatan) itu masih tahun depan,” kata Wamildan.

Sebelumnya, Bloomberg dalam laporannya mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia menghentikan operasional sementara 15 pesawatnya. Ke-15 pesawat tersebut terdiri dari 1 pesawat Garuda dan 14 pesawat Citilink.

Baca juga:  Garuda akan Terbangi Denpasar-Melbourne Delapan Kali Seminggu

Sumber Bloomberg menyebut bahwa bahwa alasan utama di balik penghentian operasional sejumlah pesawat ini adalah kesulitan keuangan yang dialami oleh Garuda Indonesia dalam membayar biaya perawatan pesawat.

Laporan tersebut menyebut bahwa tekanan finansial yang dialami maskapai pelat merah itu telah menyebabkan beberapa pemasok suku cadang meminta pembayaran di muka sebelum pekerjaan perawatan dilakukan. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *