Suasana paripurna DPRD Bali, Kamis (14/5). (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Struktur perekonomian Bali selama ini paling banyak ditopang oleh sektor tersier atau pariwisata. Namun seperti diketahui, pandemi COVID-19 telah membuat pariwisata Bali terguncang.

Oleh karena itu, Gubernur diharapkan dapat mendorong sektor primer terutama pertanian dalam arti luas. “Karena situasi dan kondisi Bali, Indonesia dan dunia seperti ini, kami mendorong gubernur untuk selalu melakukan upaya-upaya di sektor primer supaya menjadi pilihan setelah sektor pariwisata mengalami gangguan,” ujar Koordinator Pembahasan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2019 di DPRD Bali, I Nyoman Adnyana dalam Rapat Paripurna di Gedung Dewan, Kamis (14/5).

Baca juga:  Penerapan Sistem Ganjil Genap di Pantai Kuta, Badung Tunggu SE Gubernur

Menurut Adnyana, sektor primer terutama pertanian dalam arti luas perlu lebih digiatkan lagi untuk meningkatkan aktivitas perekonomian lokal sehingga terbuka kesempatan kerja. Begitu juga sektor sekunder, mengingat sektor tersier (pariwisata) sedang terpuruk. Kedepan perlu diperhatikan adanya kebijakan yang mengurangi dominasi peranan sektor tersier. Sebab, sektor ini sangat rentan dari pengaruh global seperti perang, pandemi penyakit, dan bencana alam.

“Kami juga mendorong gubernur agar sedini mungkin untuk melakukan pengembangan industri kreatif,” imbuh Politisi PDIP ini.

Baca juga:  Dari Cucu Raja di Denpasar Ditangkap hingga Lonjakan Korban Jiwa COVID-19 Terjadi di Bali

Industri kreatif yang dimaksud, kata Adnyana, meliputi kerajinan tangan, barang kesenian, kuliner dan lainnya. Bila industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang, tentu dapat membuka lapangan kerja. Utamanya bagi para tenaga kerja di sektor pariwisata yang kini terdampak COVID-19 dan harus di-PHK atau dirumahkan. Upaya ini diharapkan bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus membantu pertumbuhan perekonomian Bali. (kmb32)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *