Masyarakat rela antre membeli canang sari Rp157 per bungkus. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat pada Minggu (16/11), menyerbu penjual canang sari di salah satu stan UMKM di depan Kantor Gubernur Bali. Sebab, canang sari yang dijual mencapai Rp157 per bungkus isi 15 biji.

Salah satu pembeli dari Renon, Nyoman Ari Setiati mengaku rela antre sejak pagi untuk mendapatkan canang sari dengan harga sangat murah di pekenan Galungan-Kuningan di Renon yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali, Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali, dan Pemerintah Provinsi Bali.

“Harga sangat murah Rp157 dapat 15 biji. Saat momen hari raya besar seperti Galungan, harga canang sari bisa di atas Rp30 ribu isi 25 biji,” katanya.

Baca juga:  Mata Minus Banyak Diderita Gen Z, Simak Penyebab dan Cara Mencegahnya

Bu Gung Sawitri, perwakilan pedagang canang dari Pasar Penatih Dangin Puri menyampaikan, harga canang yang dijual memang Rp157 karena mendapatkan subsidi dari FKLJK. Ia bersama 15 pedagang canang sari di kawasan pasar penatih menyiapkan kurang lebih 20 ribu canang sari di momen kali ini. Pedagang rata-rata menyiapkan canang sari mulai 300 biji, 500 biji, hingga 1.000 biji per orang.

Diakui, harga canang sari yang dijual termasuk sangat murah mengingat harga di pasaran saat ini mencapai Rp40 ribu per bungkus isi 25 biji karena momen menjelang hari raya Galungan dan Kuningan.

Baca juga:  Sembunyikan Kokain Ratusan Gram di Kem*l*an, WN Argentina Ditangkap di Bandara

Harga canang sari bisa di bawah Rp30 ribu per bungkus pada hari normal, tergantung mahal tidaknya harga bunga. Sebab, di momen penghujan harga bunga juga bisa relatif mahal.

Antusiasme masyarakat membeli canang sari Rp157 per bungkus sudah terlihat bahkan sebelum stan dibuka. Kurang lebih 50 orang sudah mengantre sejak pagi hari mulai pukul 06.00 WITA.

Disebutkan, setiap masyarakat hanya boleh melakukan pembelian maksimal 10 bungkus dengan pembayaran lewat QRIS.

Program pekenan Galungan dan Kuningan di pasar murah, canang dijual Rp175 yang diadakan OJK Bali, FKLJK Bali, dan pemerintah daerah di Bali tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman transaksi digital (QRIS) kepada masyarakat sambil menyediakan kebutuhan pokok seperti canang dengan harga yang sangat terjangkau.

Baca juga:  Mencuri, Turis Australia Diadili

Ketua FKLJK Bali, Nyoman Sudharma mengatakan, harga Rp157 adalah harga promosi khusus. Tujuannya adalah mendorong penggunaan QRIS, bukan berarti harga canang sesungguhnya hanya Rp157.

Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu menegaskan bahwa angka 157 memiliki makna khusus. “157 dibaca satu layanan untuk Indonesia maju. Ini nomor kontak pengaduan dan informasi OJK yang kini melayani masyarakat 24 jam. Barisan angka 157 tadi menjadi simbol layanan OJK yang terus bergerak maju,” paparnya. (Suardika/bisnisbali)

BAGIKAN