Petugas melakukan fogging di salah satu lokasi di Tabanan. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Tren kasus demam berdarah dengue di Tabanan tidak menunjukkan peningkatan selama tiga bulan terakhir. Padahal, di sejumlah kabupaten/kota, terjadi peningkatan jumlah kasus DBD yang cukup tinggi.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Tabanan, penurunan jumlah kasus ini terjadi antara Maret ke April. Pada Maret terdapat 84 kasus. Namun di April, angka kasus mengalami penurunan. Hingga per tanggal 25 April dari data Dinas Kesehatan Tabanan, angka kasus DBD hanya bertengger di angka 40 kasus.

Baca juga:  RSD Mangusada "Kebanjiran" Pasien DBD

“Meski ada penurunan kasus, karena memasuki siklus 5 tahunan DBD, minimal pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M plus tetap terus dilakukan karena menjadi salah satu langkah efektif meminimalkan penyebaran virus yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau memutus mata rantai DBD nya,” ucap Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr. Ketut Nariana, Selasa (28/4).

Ia pun mengatakan selama diam di rumah sesuai intruksi pemerintah memutus penyebaran COVID-19, gerakan satu rumah satu jumantiknya bisa dilakukan juga. “Setiap rumah ada anggota keluarga yang ditugaskan pantau jentik di rumah masing-masing,” sarannya.

Baca juga:  Hingga Oktober, Tabanan Catat Puluhan Kasus Baru HIV/AIDS

Termasuk pula himbauan bagi para pemilik rumah kost atau kontrakan yang kini banyak ditinggal kosong oleh penghuninya agar tetap menjaga kebersihan lingkungannya. Juga sekolah yang kini ditutup karena proses belajar mengajar dilakukan di rumah.(Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *