
TABANAN, BALIPOST.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tabanan menunjukkan tren penurunan pada akhir Oktober 2025.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tabanan, sepanjang tahun ini tercatat total 603 kasus DBD, dengan puncak terjadi pada Januari sebanyak 108 kasus dan Maret 104 kasus. Angka tersebut terus menurun hingga hanya tersisa 12 kasus pada September.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi menilai, tren penurunan kasus ini bukti meningkatnya kesadaran warga terhadap pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Turunnya kasus DBD ini hasil sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Namun, kewaspadaan jangan sampai kendor, karena penyakit ini bisa kembali muncul bila lingkungan tidak dijaga dengan baik,” ujarnya, Selasa (21/10).
Surya Wira Andi mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air, serta menabur larvasida di tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk.
Meski kasus DBD menurun, Diskes Tabanan justru mewaspadai potensi meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di musim pancaroba. Ia menjelaskan, perubahan suhu dan kelembapan dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga masyarakat lebih rentan terserang penyakit pernapasan.
“Musim pancaroba sangat sensitif terhadap perubahan kesehatan, terutama pada saluran pernapasan. Karena itu, kami imbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari ISPA,” tegasnya.
Dimana untuk ISPA tercatat pada Januari sebanyak 3.945 kasus, Februari 4.149 kasus, Maret 4.098 kasus, April 3.735 kasus, Mei 4.313 kasus, Juni 3.947 kasus, Juli 4.837 kasus, dan mencapai puncak tertinggi pada Agustus sebanyak 6.019 kasus. Setelah itu, jumlah kasus menurun menjadi 5.866 kasus pada September, dan anjlok tajam pada Oktober hanya 161 kasus.
Pihaknya juga mengajak masyarakat memperkuat daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, serta memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Dinkes Tabanan, lanjutnya, berkomitmen memperkuat layanan promotif dan preventif melalui sosialisasi, edukasi, serta monitoring kesehatan di seluruh wilayah.
Dengan penurunan kasus DBD ini, Dinas Kesehatan berharap masyarakat tetap berlanjut menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan tentu jadi kunci utama agar terbebas dari penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti tersebut. (Puspawati/balipost)