
AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karangasem cukup tinggi. Hingga Agustus 2025, kasus DBD di Bumi Lahar mencapai ribuan kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gustu Bagus Pertama mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki, dari Januari sampai Agustus 2025, jumlah kasus DBD di Karangasem mencapai 1.356 kasus.
“Temuan kasus pada Januari sebanyak 168 kasus, Februari 278 kasus, Maret 313 kasus, April 204 kasus, Mei 169 kasus, Juni 115 kasus, Juli 64 kasus, dan Agustus 44 kasus. Temuan tersebar di semua Puskesmas dan Rumah Sakit di Karangasem,” ucapnya, Selasa (16/9).
Pertama mengatakan, masih tingginya kasus DBD di Kabupaten Karangasem disebabkan banyak faktor. Satu di antaranya kesadaran masyarakat akan bahaya DB belum maksimal. Selain itu, pengaruh cuaca di Karangasem masih anomali, juga memicu terjadi kasus DBD ini.
“Sekarang panas, beberapa jam turun hujan. Sehingga jentik cepat berkembang biak. Kondisi seperti ini rutin terjadi setiap tahunnya. Kalau sudah musim hujan, jentik cepat akan berkembang biak. Warga harus waspada dan hati-hati. Tetap jaga kebersihan lingkungan di sekitar, “ katanya.
Dia menjelaskan, untuk menekan kasus DBD, pemerintah mulai mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional (pokjanal) untuk pemberantasan DBD di tiap desa. “Kita terus melaksanakan sosialisasi 3 M dan PSM (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Tujuannya untuk menekan penyebaran kasus DBD,” imbuh Pertama. (Eka Parananda/balipost)