toko
Nyoman Parta. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Warga Lembongan mengeluhkan sulitnya mencari elpiji dan BBM selama dua bulan terakhir saat anggota DPR RI Dapil Bali, Nyoman Parta, melakukan penyerapan aspirasi, Minggu (16/2) malam. Parta yang mendengar keluhan warga ini mengatakan tercatat ada sejumlah dugaan penyebab terjadinya kelangkaan elpiji hingga BBM selama 2 bulan terakhir.

Ia mengatakan Kapal Tanker Gas Elpiji mengalami kendala menuju SPPBE dan SPBU Nusa Ceningan. Hal itu dikarenakan kapal tersebut tidak bisa bersandar ketika air laut surut, selain juga disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak bersahabat.

Baca juga:  Konversi Motor BBM ke Listrik Dipercepat, Target 2024 Ditingkatkan

Faktor lainnya, akibat harga yang mahal warga mencari elpiji sampai ke Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung Daratan. Karena di Kusamba lebih murah harganya dan mestinya harga yang di Ceningan lebih murah, namun dari kwitansi harga yang ditujukan oleh warga yang di Ceningan lebih mahal.

Kemudian, disebabkan terjadinya penindakan oleh Polairud secara tiba-tiba yang menyebabkan kekhawatiran pemilik kapal dan nahkoda saat membawa elpiji dari Desa Kusamba. Faktor lainnya, masalah infrastruktur jembatan penghubung Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat sehingga pendistribusian elpiji menjadi lambat dan tidak efektif.

Baca juga:  Lahirkan Inovasi Pelayanan, Tiga Nakes Klungkung Siap Memaparkan di Kemenkes

Menindaklanjuti persoalan ini, pihaknya sudah meminta jajaran pimpinan Pertamina Perwakilan Bali untuk hadir langsung ke Lembongan, Senin (17/2) hari ini. Dari pertemuan langsung dengan Pertamina, pihaknya meminta agar segera ada solusi sehingga warga dan pelaku pariwisata bisa keluar dari masalah kelangkaan ini. “Mereka berencana hadir nanti pukul 11.00 wita. Kami akan desak agar segera ada solusi,” ujar Parta saat dihubungi Senin (17/2) pagi.

Baca juga:  Pemberlakuan "Social Distancing," Konsumsi BBM di Bali Turun Signifikan

Selain itu, dia juga meminta pihak Syahbandar bisa mempermudah proses perizinan kapal berlayar. Pihak Polairud juga diminta harus bijak. Tidak boleh melakukan penangkapan begitu saja. Sementara di bawah menyisakan banyak masalah. Cara-cara seperti itu menurutnya, harus ditinjau ulang, agar tidak menimbulkan masalah baru.

Untuk solusi jangka panjang, Parta mengaku akan menyampaikan kepada Gubernur Bali dan Pemerintah Pusat agar jembatan permanen penghubung Nusa Penida dan Nusa Ceningan bisa dibangun. Sehingga, akses kendaraan roda empat bisa berjalan lancar. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN