Sejumlah wisatawan Tiongkok saat berada di Bandara Ngurah Rai. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Larangan warga Tiongkok bepergian ke luar negeri, termasuk ke Bali berpotensi menguncang pendapatan Kabupaten Badung. Sebab, wisatawan Tiongkok ke Badung menduduki posisi kedua dari total jumlah kunjungan wisman.

Dari data yang ada wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Badung di November 2019 mencapai 80.434 orang. Posisi pertama diduduki wisatawan Australia dengan jumlah kunjungan 107.818. Sementara itu, jumlah wisatawan India mencapai 39.618 orang.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Pesedahan Agung Badung, I Made Sutama, mengaku was-was dengan larangan turis Tiongkok ke Bali lantaran isu virus corona. “Ini nantinya akan berpengaruh terhadap pendapatan daerah di Kabupaten Badung,” ujar Made Sutama, Senin (27/1).

Baca juga:  Di Badung, Tak Banyak yang Ikuti PPDB Jalur Disabilitas

Menurutnya, kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu ini menempati posisi kedua dalam sepuluh pasar potensial pariwisata. Kondisi ini dipastikan mempengaruhi transaksi belanja serta pendapatan pajak hotel dan restoran nantinya.

“Tapi kami belum bisa memastikan nilainya berapa persen terdampak dari sektor pendapatan pajak. Dan tidak hanya tamu Tiongkok saja yang terpengaruh, tamu lainnya juga pasti akan berpengaruh mengunjungi  Bali dan Badung,” ungkapnya.

Baca juga:  Delegasi TIIMM Kunjungi Museum Pasifika

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Badung, Made Badra, saat dikonfirmasi belum dapat memastikan tingkat penurunan kunjungan wisatawan dari Tiongkok ini. “Kami masih terus memantau perkembangan isu virus corona ini,” ujarnya.

Dikatakan, kunjungan wisatawan Tiongkok ke Badung mencapai 1,2 juta wisatawan dari 31 provinsi di negara tersebut. Ia tak menampik isu virus corona ini akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan ke Badung. “Dari analisis data kami, transaksi belanja wisatawan Tiongkok berbeda-beda. Ada yang kelas atas, menengah dan ada yang kelas bawah. Tapi jika dirata-ratakan mereka belanja sekitar 600 ribu hingga 800 ribu rupiah satu paket trip (kunjungan) selama dua sampai tiga hari yang paling rendah,” sebutnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Positif COVID-19, Keluarga Dagang Canang di Padangsambian Kelod Dijemput Petugas Ber-APD
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *