Seniman Lansia mementaskan dramatari arja dalam PKB 2019. (BP/Dokumen)

Proses kehidupan menjadi tua adalah sebuah kepastian. Proses hidup inilah yang sepatutnya kita lewati dengan penuh cinta kasih dan kedamaian. Niat untuk hidup damai dan bahagia dihari tua juga merupakan harapan semua orang. Untuk itulah mempersiapkan diri menyongsong hari tua adalah hal yang patut kita anggap sebagai investasi.

Kini ditengah mordenisasi dan makin terbangunnya kepedulian terhada para orang lanjut usia (Lansia) hendaknya dijadikan sebuah budaya. Tanggung jawab moral ikut membahagiakan orang tua hendaknya kita tumbuhkan dalam diri. Kita tentu tak boleh abai dan mestinya merasa terpanggil ikut menyiapkan ruang kebahagiaan bagi para lansia.

Baca juga:  SIPODiT, Semboyan Inovatif Lansia

Yang patut kita syukuri kini kepedulian terhadap para lansia sudah mulai terpolakan. Selain ada panti werda yang mengayomi para lansia kini di tingkat desa juga sudah mengalokasian dana desa untuk para lansia.

Dana desa ini cukup memberi ruang bagi para lansia  mengaktualisasikan diri. Kreativitas para lansia pun terbangun. Bahkan peran lansia dalam pewarisan budaya juga terbangun. Kondisi ini patut kita apresiasi sebagai bentuk makin bangkitnya kepedulian terhadap para Lansia.

Baca juga:  Peduli Lansia

Pemerintah semestinya hadir dalam setiap sisi kehidupan warganya. Kepedulian pemerintah dari saat dalam kandungan, bayi, remaja hingga masa tua memang sudah terbangun. Kepedulian semacam ini hendaknya jangan dipolitisasi.

Harus ada ketulusan pengelolaan program bagi lansia sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap warganya. Memperbanyak kader peduli Lansia mungkin juga bisa jadi program.

Jika pemerintah desa bisa mengakomodasi keberadaan penduduk usia lanjut maka pemerintah pada jenjang yang lebih tinggi mestinya siap dengan program mensejahterakan penduduknya. Kita patut yakini bahwa ketulusan rasa merawat beberapa lansia akan menjadi indikator kualitas hidup kita.

Baca juga:  Mengawal Masa Depan Anak dan Membahagiakannya

Sebagai tanggung jawab moral dan menjadi anak yang suputra maka merawat orangtua adalah kewajiban. Anak wajib hukumnya membahagiakan orangtua mereka dengan rasa. Kita juga pahami bersama bahwa merawat orangtua dengan kasih sayang adalah salah satu membayar hutang kita terhadap hidup yang kita jalani.

Anak wajib mendampingi dan membahagiakan orangtua, layaknya orangtua membahagiakan kita di masa anak-anak. Untuk itu, mari kita bangun kesadaran diri sejak dini untuk membahagiakan orangtua kita.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *