Tanaman hias gantung mulai banyak diminati konsumen. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Tanaman hias gantung kini sedang tren. Tak heran, permintaannya pun makin tinggi.

Konsumen, menurut Pengelola Sari Sekar Nurseri Penglipuran, Wayan Syukur, memburu tanaman hias gantung, seperti petunia. “Selain itu, jenis tanaman gantung lainya yang juga tren sekarang seperti tanaman lipstick, Wijaya Kusuma, sabrina, dan beberapa jenis tanaman gantung lainnya,” ungkapnya, Minggu (31/3).

Dikatakan Syukur, permintaan tanaman hias selama ini banyak datang dari konsumen/pemilik stand penjualan bunga hias di Renon, Denpasar dan Ubud, Gianyar. Tanaman hias yang selama ini dihasilkannya di atas lahan seluas 40 are itu, banyak dibeli untuk hiasan kebun rumah, hotel maupun villa.

Baca juga:  Di Bangli, Klaster COVID-19 Ini Kembali Dilaporkan Tambah Kasus

Dalam seminggu, dirinya mengaku bisa melakukan pengiriman tanaman hias ke Ubud maupun Denpasar hingga dua mobil pick up. “Sebenarnya permintaan sangat banyak. Tapi kita belum bisa penuhi semua. Produksi kita belum bisa mengejar,” ujarnya.

Pihaknya kewalahan memenuhi permintaan konsumen lantaran untuk memproduksi tanaman hias memerlukan waktu beberapa bulan. Menurut pria asli Penglipuran ini hawa sejuk yang dimiliki Kabupaten Bangli sangat cocok untuk pengembangan tanaman hias.

Ia bahkan mengklaim, tanaman hias yang diproduksi di Bangli khususnya di tempat usahanya, memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dari wilayah lainnya. Selain karena hawa yang sejuk, bagusnya kualitas disebabkan karena media tanam yang digunakan yakni berupa tanah dan kompos.

Baca juga:  Warga Payuk Ditemukan Meninggal di Parit

Secara ketahanan, media tersebut lebih bagus dibandingkan dengan sekam. “Kita punya kualitas lebih baik. Kalau yang didatangkan dari luar seperti Malang, kualitasnya kurang, mungkin karena didatangkan dari jauh. Karena kualitasnya bagus, konsumen mau beli walaupun lebih mahal sedikit,” katanya.

Ia menyebutkan, untuk tanaman hias gantung seperti petunia, dijual dengan harga berkisar Rp 25.000 sampai Rp 40.000. Tergantung ukuran tanaman.

Sementara untuk tanaman hias lainnya yang ditanam dengan media pot duduk, harganya jualnya bervariasi. Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu per potnya.

Baca juga:  Banyak Desa Wisata Belum Berkembang Maksimal

Disampaikan Syukur untuk memelihara tanaman hias agar awet dan tetap segar, caranya cukup mudah, yakni dengan rutin menyiram dan memupuknya. Pada musim hujan, tanaman hias cukup rawan terserang penyakit busuk batang. Untuk menghindari penyakit itu, cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengontrol pola penyiraman. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *