Ilustrasi. (Dokumen Swara Tunaiku)

DENPASAR, BALIPOST.com – Buat kamu yang melek dengan yang namanya investasi, pastinya memahami apa yang dimaksud dengan deposito, kan? Jenis investasi ini memang menguntungkan karena jumlah bunga yang bisa kamu dapat jauh lebih besar dari bunga tabungan biasa.

Namun, kamu harus bisa cari bank yang tepat untuk deposito ini. Bagaimana caranya? Dikutip dari Swara Tunaiku, berikut informasi lengkapnya :

1. Pengawasan OJK

Ketika kamu memilih bank untuk menabung ataupun untuk melakukan deposito, bahkan untuk melakukan pinjaman sekalipun, wajib hukumnya kamu memastikan bahwa bank yang kamu miliki berada dalam naungan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia atau OJK. Selain itu, pastikan juga ada dalam naungan LPS.

Dengan demikian, kamu bsa terhindar dari yang namanya risiko kebangkrutan bank. Andaikan saja bila deposit kamu besar, mungkin satu miliar dan ternyata banknya bangkrut, tentu kamu akan rugi bila bank tersebut tak dalam naungan OJK. Namun, bila ada dalam naungan OJK, kamu bisa dapat uangmu kembali.

Baca juga:  Tiga Lembaga Investasi Bodong Berkedok Koperasi Ada di Badung

2. Perbedaan suku bunga

Dalam memilih bank untuk investasi deposito, hal lain yang sebaiknya kamu pertimbangkan adalah perbedaan suku bunganya. Setiap bank memiliki suku bunga yang berbeda. Bila kamu ingin untung banyak, maka pilihlah bank yang memiliki tingkat suku bunga tinggi. Namun, bukan hanya sampai suku bunga yang tinggi saja yang harus kamu perhatikan.

Perhatikan juga syarat apa yang harus dipenuhi untuk mendapatkan suku bunga tersebut. Misalnya, bank A memiliki suku bunga yang lebih tinggi dari bank B. Namun, bank A menerapkan syarat yang panjang dan sulit dipenuhi. Daripada ribet, mending pilih bank B saja meskipun suku bunganya ada di angka rata-rata.

3. Hati-Hati pada bunga tinggi

Siapa yang tak mau kalau ditawari suku bunga tinggi dari depositonya? Nyaris semua orang tertarik, kan? Memang tak masalah memilih bank dengan suku bunga tinggi. Namun, kamu harus memperhatikan faktor lainnya. Selain persyaratannya, perhatikan juga tingkat rasionya. Bisa saja saat itu bank membutuhkan dana segar dalam waktu cepat, kan?

Baca juga:  Disnakertrans Agar Bidik Perusahaan Tak Bayar IMTA

4. Pilih jangka waktu

Bedanya deposito dengan tabungan ada pada jangka waktunya. Deposito menerapkan jangka waktu yang jumlahnya juga beragam. Sedangkan tabungan, tidak. Jangka waktu deposito ada yang satu bulan, tiga bulan, satu tahun dan bertahun-tahun. Kalau mau menguntungkan, kamu bisa pilih jangka waktu pendek dengan perpanjangan otomatis saja di bulan berikutnya.

Dengan cara ini, kamu bisa dapat uang lebih banyak dan kamu juga bisa ambil uang tersebut bila butuh mendadak. Kamu juga tak akan kena pinalti bila mengambil hal tersebut. Kamu bisa mengambilnya ketika butuh, dan melanjutkan deposito bila sedang tak digunakan.

5. Lihat biaya lainnya

Baca juga:  IRT Juga Bisa Berbisnis, Ini 7 Ide Usaha Bermodal Kecil

Lalu, perhatikan juga biaya lain yang akan dikenakan ketika kamu melakukan deposito di bank tersebut. Biaya-biaya lain ini terdiri dari biaya administrasi, asuransi, dan lain sebagainya. Nah, biaya-biaya tersebutlah yang harus kamu perhatikan. Jangan sampai bunga yang kamu dapat dari deposito itu habis untuk menutupi biaya-biaya ini.

Untuk apa kamu dapat bunga yang besar namun biaya lainnya juga besar, kan? Mending kamu pilih bank yang menerapkan bunga rata-rata namun bebas biaya lainnya. Setidaknya, kamu akan tetap dapat untung.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu praktekkan saat memilih bank untuk investasi deposito. Sudah menemukan bank pilihanmu? Bagaimana dengan dananya? Bila dana yang kamu miliki sekarang nanggung untuk deposito, kamu bisa pinjam di Tunaiku saja. Dapatkan pinjaman hingga 20 juta rupiah dengan syarat yang mudah dan tenor yang bisa disesuaikan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *