Luka sajam yang diderita warga yang berkelahi mendapat perawatan di RS. (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Beda pilihan caleg menimbulkan ketersinggungan, hingga berujung berkelahian. Bahkan, perkelahian itu tak sekadar main pukul, tetapi nekat menggunakan senjata tajam (sajam).

Ini terjadi Banjar Dinas Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (15/11) malam. Salah satu korbannya, mengalami luka serius, karena tersayat pisau.

Kapolsek Dawan, AKP I Kadek Suadnyana, mengatakan perkelahian menggunakan sajam ini, terjadi antara Candra Heru Juli Kartika (48) dan I Made Wibawa (49). Keduanya sama-sama warga Pundukdawa.

Hasil olah TKP jajaran kepolisian setempat, mengungkap perkelahian keduanya terjadi di sekitar Pos Kamling, salah satu pertigaan wilayah setempat, sekitar pukul 20.30 wita. Polisi langsung meminta keterangan kedua belah pihak.

Baca juga:  Jaga Netralitas, PNS Diminta Tak "Like" Postingan Caleg

Sesuai dengan keterangan Candra Heru Juli Kartika, diakui awalnya hanya duduk-duduk di Pos Kamling itu, bersama teman-temannya sambil minum tuak. Tiba-tiba datang Made Wibawa. Di sana antara Heru dan Wibawa terjadi percakapan yang awalnya biasa menjurus kasar hingga berujung pertengkaran.

Heru tidak menjelaskan isi percakapan yang memicu pertengkaran. Heru hanya mengungkapkan bahwa Wibawa saat itu menantangnya berkelahi.

Heru pun mengaku meladeni tantangan tersebut. Awalnya terjadi aksi saling pukul dan balas membalas tendangan. Namun, karena merasa terdesak, Heru spontan mengambil pisau yang ada di Pos Kamling dan menyerang Wibawa. “Sempat terjadi pergumulan yang mengakibatkan luka-luka pada keduanya. Akhirnya keduanya dilerai oleh anggota Patroli Polres Klungkung yang tiba di TKP,” kata Suadnyana.

Baca juga:  Uang Korupsi Dikembalikan, Ini Kata Polisi

Di sisi lain, hasil keterangan dari Wibawa, memperjelas duduk persoalannya. Kepada polisi, Wibawa mengakui mendatangi Heru di Pos Kamling. Di sana bahkan, dia sempat duduk bersama dengan teman-teman Heru di tempat tersebut.

Dia datang ke tempat itu, awalnya untuk menanyakan, informasi yang yang dia dengar. Kenapa Heru mengatakan “Jangan pilih caleg yang suka berbuat curang di tajen dan sering melaporkan pelaksanaan tajen di sana”.

Soal tudingan itu, Heru pun tegas membantah. Dia mengaku sama sekali tidak pernah berbicara seperti itu. Sehingga, karena terjadi ketersinggungan, disanalah keduanya terpancing untuk cekcok, melakukan perkelahian, hingga berujung pada penggunaan sajam. Suadnyana menegaskan, beruntung sebelum perkelahian menimbulkan luka lebih banyak lagi, anggota polisi segera datang dan melerainya.

Baca juga:  Keputusan Gubernur Koster Soal "Nyomya" Ogoh-Ogoh Diapresiasi Bendesa, Dinilai Bijak Akademisi

Keduanya lantas dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapat perawatan. Situasi pun kembali kondusif. Hasil pemeriksaan pihak rumah sakit, akibat perkelahian ini, Heru hanya mengalami luka lecet pada lengan, pelipis dan jari tangannya.

Sedangkan Wibawa, mengalami luka pada tangan kanan, luka robek di punggung kiri, lengan kiri, dan beberapa sayatan kecil di pundak dan punggung serta bagian mata terkena cakaran. Ini sebagai akibat dari serangan Heru yang menggunakan pisau. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *