Baliho Pemilu terpasang di depan kantor KPU Klungkung. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebutuhan logistik Pemilu 2019 seperti kotak suara dan bilik suara dari kardus sudah mulai berdatangan di KPU kabupaten/kota se-Bali. Kendati hingga Rabu (24/10) sore, hanya KPU Kabupaten Badung yang baru menerima sesuai kebutuhan. Sedangkan di kabupaten/kota lainnya, logistik yang datang masih belum lengkap.

“Datangnya logistik tersebut memang ada yang sudah sesuai dengan kebutuhan dan ada yang belum. Untuk yang belum, KPU kabupaten/kota sudah melaporkan kekurangannya kepada KPU Bali,” ujar Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan dikonfirmasi, Rabu (24/10).

Catatan KPU Bali, lanjut John, Badung sudah menerima logistik lengkap berupa 6866 kotak suara dari kardus dan 1515 bilik suara dari kardus. Tabanan masih kekurangan 65 kotak suara dari kebutuhan 7875 kotak dan 16 bilik suara dari kebutuhan 2682 bilik. Bangli masih kekurangan 5 kotak suara dari kebutuhan 4264 kotak, sedangkan bilik suara sudah terpenuhi.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Masih Bertambah Belasan, Dua Nihil Sumbang Tambahan

“Kebutuhan bilik suara di Bangli 3372, kemarin yang diterima 933 bilik. Tapi sudah ada bilik aluminium sebanyak 2439 sehingga bilik sudah terpenuhi sesuai kebutuhan,” jelas mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.

John menambahkan, bilik aluminium juga menutupi kiriman bilik dari kardus yang masih kurang di Denpasar dan Jembrana. Di Denpasar, kebutuhan bilik mencapai 6528. Namun bilik dari kardus yang diterima baru 320. Lantaran sudah ada 5847 bilik yang tersedia, maka kekurangan bilik dapat ditekan menjadi 361 saja. Sementara di Jembrana, bilik aluminium yang sudah ada berjumlah 2020 dari keperluan 3484 bilik. Bilik yang sudah datang berjumlah 1432 sehingga kekurangannya hanya 32 bilik.

Baca juga:  Gubernur Koster Harap Masyarakat Bali Gunakan Hak Politik

“Untuk kotak suara, di Denpasar belum datang sama sekali dari kebutuhan TPS 8160. Kalau di Jembrana, sudah datang 4370 kotak dari kebutuhan 4415. 5 diantaranya rusak, sehingga kurang 50,” imbuhnya.

Menurut John, kekurangan kotak suara paling banyak justru di Gianyar. Dari 7577 kebutuhan kotak suara, baru datang 4000 atau masih kurang 3577 kotak suara lagi. Kemudian dari 6000 kebutuhan bilik suara, sudah tersedia 4712 atau kurang 1288 bilik suara yang belum diterima. Di Buleleng, kotak dan bilik suara bahkan belum diterima sama sekali.

Baca juga:  Dua Rektor Universitas di Bali Nyoblos di TPS Ini

“Kalau di Karangasem, kedatangan kotak suara berjumlah 8608  sesuai berita acara. Sedangkan biliknya belum. Di Klungkung, bilik suara juga belum datang sesuai kebutuhan 610 bilik. Baru kotak suara yang datang sebanyak 3139 sesuai kebutuhan,” terangnya.

John menyebut kekurangan logistik yang sudah dilaporkan ke KPU Bali, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Sekretariat KPU Bali kepada KPU RI dan rekanan. (rindra devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *