Gunung Agung. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sepanjang Jumat (29/6) aktivitas vulkanik Gunung Agung masih sangat tinggi. Kawah gunung terus menyemburkan asap putih-kelabu dan kadang-kadang terselip warna jingga.

Kondisi itu terpantau cukup jelas dari arah Kubu dan Selat. Namun mendekati sore visual gunung sulit teramati karena tertutup mendung.

Dari beberapa tempat visual Gunung Agung bisa dipantau cukup jelas bahkan sampai sore hari. Gunung masih terus menyemburkan asap yang sepanjang hari dominan condong ke arah barat.

Gunung juga masih mengeluarkan suara gemuruh tapi intensitasnya sudah menurun. Selama tiga jam sejak pukul 16.00 kemarin warga di lereng gunung bahkan mengatakan gemuruh sempat tidak ada.

Baca juga:  Tak Hanya Lokasi Selfie, Wanagiri Juga Punya Ini

Kondisi itu sangat berbeda dengan kondisi sepanjang Kamis (28/6). Menurut informasi relawan Pasebaya, waktu itu gemuruh seperti suara pesawat terbang terdengar sampai radius 9 km.

Namun suara gemuruh sudah jarang namun semburan asap dari puncak masih terus terjadi. “Gunung Agung tidak bisa diamati karena tertutup awan. Untuk warga kami di Bukit Galah, malam tetap mengungsi ke Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana,’’ kata Wayan Nadi (43), relawan Pasebaya asal Banjar Bukit Galah, Desa Sebudi, Selat.

Baca juga:  PBM Dengan Model Daring Perlu Dievaluasi

Sementara itu rilis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menyatakan, secara visual aktivitas Gunung Agung masih didominasi emisi gas dan abu yang menertai efusi (aliran) lava ke dalam kawah. Ketinggian kolom hembusan pada kisran 1.500 sampai 2.500 meter di atas puncak.

Intensitas emisi gas dan abu mengalami penurunan tajam sejak pukul 05.00. Secara kegempaan didomikasi gempa-gempa dengan frekwensi rendah. Amplitudo seismic cenderung konstan sebelum akhirnya menurun tajam pukul 05.00 itu.

Baca juga:  Bali Mayoritas Masih Zona Merah, Kabupaten Ini Geser ke Risiko Tinggi COVID-19

Kasubid Gunung Api Wilayah Timur, Devi Kamil Syahbana mengatakan energi Gunung Agung pasca-erupsi efusif tiga hari lalu sudah menurun. Namun pihaknya menyatakan bahwa Gunung Agung belum stabil.

Status masih di level III siaga dengan radius berbahaya masih 4 km dari puncak gunung. ‘’Menurun tapi belum stabil,’’ katanya dalam pesan WhatsApp. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *