Wisatawan mancanegara berjemur di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka menjaga citra pariwisata bali, DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Bali akan bekerjasama dengan Asita Bali. Kerjasama ini untuk meningkatkan kualitas DTW maupun kunjungan wisatawan. Karena selama ini kedua belah pihak kerap menemukan kendala-kendala yang memberi kesan negatif tentang Bali.

Ketua Asita (Association of Indonesian Travel Agent Agencies) Bali Ketut Ardana membeberkan sejumlah kendala yang dihadapi. Diantaranya, Daya Tarik Wisata (DTW) atau tempat tujuan wisata yang dikelola atau milik pemerintah selama ini sulit diatur, baik dari sisi kebersihan, tiket masuk, dan service.

Seperti yang terjadi pada DTW Besakih yang menaikkan harga tiket fluktuatif dan cepat berubah. “Kualitas DTW yang dikelola pemerintah tidak sebagus yang dikelola private. Dengan adanya Putri, apa yang bisa dilakukan Putri untuk mengatur ini. Apa peran Putri agar kami merasa nyaman membawa tamu ke sana,” ungkapnya saat rapat koordinasi antara Asita Bali dan Putri Bali, Senin (7/5).

Baca juga:  Penting, Standarisasi Keamanan di Taman Rekreasi

Permasalahan harga kontrak tiket dengan publish rate juga harus dibedakan. “Itu yang kami inginkan dengan obyek yang dikelola pemerintah,” imbuhnya.

Selain itu, faktor kebersihan juga kerap menjadi kendala. Karena faktor kebersihan sangat penting dan menjadi concern Asita untuk membawa tamunya ke DTW.

Maka dari itu, Asita meminta Putri agar merangkul DTW yang ada di Bali untuk bersama-sama berkomitmen memajukan pariwisata. Baik DTW yang dikelola masyarakat, pemerintah maupun swasta. Putri juga diharapkan membuat komitmen terkait kebersihan DTW, harga tiket masuk dan service pada DTW tersebut.

Baca juga:  Tergerus Abrasi, Petani Garam akan Dicarikan Lahan Baru

Rapat yang nantinya akan disepakati dalam bentuk MoU itu memuat poin-poin kerjasama diantara keduanya. Yaitu sama-sama menjaga kebersihan, kenyamanan, keamanan dan saling memberi informasi. Menyepakati pemberlakuan entrance fee 1 tahun. “Saya berharap ide ini diaplikasikan ke seluruh objek wisata terutama yang dikelola pemerintah sehingga kemudahan bisa kami dapatkan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Putri Bali Inda Trimafo Yudha mengatakan, Putri Bali yang baru terbentuk kurang dari setahun itu perlu dukungan semua pihak agar semua pengelola tempat wisata dapat masuk menjadi anggota Putri. Dengan demikian, dapat mudah diawasi.

Baca juga:  Demi Sekolah, Kertiasih Harus Digendong Orangtua Menempuh Pendidikan

Selain itu, Putri juga akan berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata masing-masing kabupaten/kota untuk membantu Putri dalam pendataan tempat wisata atau DTW. “Mungkin pada saat perpanjangan ijin, DTW tersebut agar diimbau masuk ke Putri,” ujarnya.

Dengan menjadi anggota Putri, bisa bersama-sama menjaga komitmen menjaga citra pariwisata Bali. Dalam MoU nantinya, Putri juga meminta Asita memprioritaskan tamunya untuk berkunjung ke DTW anggota Putri.

Putri pun akan memberikan list DTW yang masuk anggota Putri dan memiliki integritas yang baik. Begitu juga saat Putri memiliki anggota baru, akan disampaikan ke Asita. Putri juga meminta pada Asita agar diikutkan dalam ajang-ajang promosi yang dilakukan Asita. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *