Kepala Bagian Perekonomian Setda Bangli Dwi Wahyuni. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Bangli menjajaki kerja sama pasokan beras dengan Kabupaten Karangasem. Langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan beras di Bangli dapat terpenuhi secara stabil.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Bangli Dwi Wahyuni mengungkapkan bahwa koordinasi awal dengan Karangasem telah dilakukan pihaknya belum lama ini. Karangasem dilirik karena kabupaten tersebut surplus beras. “Mereka kelebihan beras,” ungkapnya.

Rencana ke depan, kerjasama ini akan melibatkan Perumda (Perusahaan Umum Daerah) di kedua kabupaten. Perumda di Karangasem, kata Dwi Wahyuni sudah aktif menjual beras.

Baca juga:  Jasad Ibunya Ditemukan Pascaterseret Arus Pantai Klotok, Begini Penuturan Anak Sutami

Rencananya Perumda Bhukti Mukti Bhakti (BMB) milik Pemkab Bangli akan berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan beras di Bangli. Beras yang akan dipasok dipastikan memiliki kualitas medium dan langsung dari petani Karangasem.

Dwi Wahyuni mengatakan saat ini, Perumda BMB sedang mematangkan persiapan, termasuk mengurus perizinan agar bisa segera menjalankan fungsi perdagangannya. “Ketika perdagangan ini bisa (terlaksana), ke depannya untuk pasar murah, dan pembukaan gerai-gerai ini Perumda yang akan melakukan,” tambahnya

Tak hanya beras Dwi Wahyuni mengatakan bahwa Perumda ini juga disiapkan untuk membantu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bangli dalam menstabilkan harga komoditas lain seperti bawang merah dan cabai, jika terjadi gejolak harga. “Ketika terjadi gejolak harga lain, seperti bawang merah, cabai, dan lain-lain, Perumda kita ajak kerja sama. Dia bisa mendatangkan cabai untuk mensuplai di pasar-pasar,” terangnya.

Baca juga:  Pemprov Bali akan Bangun Dua SMA Baru di Denpasar

Dia menambahkan bahwa Bangli sebelumnya telah menjalin kerja sama pasokan beras dengan Kabupaten Tabanan dan Badung.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli produksi pangan khususnya beras di Bangli dibawah angka kebutuhan. Produksi beras di Bangli tahun 2024 tercatat 14,222.41 ton sedangkan kebutuhan 26,523 ton sehingga minus 12,300.59 ton. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan tahun 2023, di mana produksi beras mencapai 18.625,08 ton dengan kebutuhan 25.617 ton, sehingga defisitnya hanya 6.992,12 ton.

Baca juga:  Pengangguran di Karangasem Tembus 8.600 Orang, Didominasi Tamatan SMA dan Sarjana

Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan upaya yang dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan yakni peningkatan produksi dan produktivitas, serta diversifikasi pangan, untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas beras. (Cayu Swasrina/Balipost)

BAGIKAN