
DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah negara memberi peringatan (warning) pada warganya yang berkunjung atau tinggal di Indonesia akibat demo yang terjadi beberapa hari terakhir. Negara-negara yang memberikan travel warning seperti Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Prancis, Jepang dan sebagainya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali I Putu Winastra, Senin (1/9) mengakui. Namun menurutnya ini merupakan imbauan yang wajar dan harus dilakukan kepada warga negaranya masing-masing.
“Itu bukan berarti melarang. Travel warning itu sesuatu hal yang wajar, pemberitahuan terhadap situasi yang terjadi saat ini,” katanya.
Demikian ujar Winastra, situasi di Bali saat ini masih kondusif. Demikian pula yang disampaikannya pada rekanan travel agent di luar negeri saat muncul pertanyaan. “Tadi pagi agent di Spanyol menanyakan, saya bilang kalau Bali aman,” terangnya.
Ia berharap agar tidak ada info-info yang provokatif sehingga suasana tetap kondusif. Winastra yang juga Konsul Kehormatan Negara Kazakhstan ini mengaku belum ada pertanyaan dari negara tersebut terkait situasi demo yang terjadi. Dengan itu antusias wisatawan masih tinggi untuk ke Bali.
Sebelumnya, Pengamat Pariwisata Prof. Dr. I Putu Anom, B.Sc., M.Par saat mengatakan, Bali yang begitu bergantung pada pariwisata perlu dijaga kondusifitasnya. Ia berharap agar penyampaian aspirasi berjalan damai tidak disertai tindakan anarkis.
Pihaknya mengajak masyarakat dari tatanan terbawah hingga atas bersama-sama menjaga kondusifitas di Bali. Menghindari demo yang anarkis untuk keberlangsungan sektor perekonomian Bali. “Persoalan di Bali saat ini sudah banyak, sampah, macet dan sebagainya. Apalagi kalau ada demo yang anarkis akan makin krodit,” imbuhnya. (Widiastuti/bisnisbali)