babi
I Putu Sumantra. (BP/rin)
DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali memastikan stok babi aman untuk memenuhi kebutuhan hari raya Galungan. Saat ini bahkan sudah ada 25.000 ekor babi yang disiapkan. Pada hari biasa, babi yang dipotong mencapai 11.000 hingga 12.000 ekor. Saat hari raya, kebutuhan babi umumnya mengalami peningkatan.

“Stok 25.000 ribu itu tidak akan kurang. Setiap KK rata-rata bisa makan daging babi 3 sampai 4 kg,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Putu Sumantra di Denpasar, Kamis (26/10).

Baca juga:  Pemilu Serentak akan Digelar 28 Februari 2024, KPU Bali Perjuangkan Penjadwalan Ulang

Sejalan dengan itu, Sumantra juga mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kesehatan ternak termasuk babi sebelum dipotong. Mengingat beberapa waktu lalu sempat muncul kasus meningitis streptococcus suis (MSS). Oleh karena itu, ternak yang dipotong haruslah ternak yang sehat. “Cek kesehatannya, kalau ada ternak sakit laporkan ke petugas peternakan yang ada di kecamatan atau kabupaten/kota. Jangan sampai mengkonsumsi ternak sakit, lalu nanti sudah kena penyakit baru ribut-ribut,” jelasnya.

Baca juga:  Obor APG 2018 Diarak di Bali

Menurut Sumantra, ada beberapa ciri-ciri yang mengindikasikan ternak tidak sehat. Diantaranya, berbulu kusam, matanya berair, dan sering batuk-batuk atau ngorok. Kalau sudah demikian, lebih baik tidak usah dipotong ketimbang menularkan penyakit. Selain itu, pemotongan ternak juga harus dilakukan di tempat yang bersih.

“Sebaiknya di Rumah Potong Hewan dan Rumah Potong Unggas karena disana dijamin kebersihannya. Kondisi sekarang sudah beda dengan yang dulu. Kalau dulu memotong hewan di got itu kan masih bersih, sekarang got sudah ada pencemaran,” imbuhnya.

Baca juga:  Dari Pelaku Pariwisata di Lovina Mulai Jual Aset hingga Kronologi Terjunnya Pemotor

Bila memang akan memotong ternak di pemukiman, lanjut Sumantra, mesti dipastikan bila air yang dipakai adalah air bersih. Selanjutnya, daging harus dimasak dengan benar dan sampai matang. Pihaknya mengaku sudah meminta dinas yang menangani peternakan di kabupaten/kota agar memberikan imbauan serupa pada masyarakat. (rindra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *