
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam upaya memastikan keamanan pangan menjelang Hari Raya Galungan, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung melakukan pemeriksaan kesehatan ante mortem terhadap ratusan ternak babi yang siap dipotong. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menjamin hanya babi sehat yang disembelih dan dikonsumsi masyarakat.
Kepala Disperpa Badung, Wayan Wijana mengatakan, berdasarkan laporan terakhir dari petugas di lapangan, pemeriksaan telah dilakukan terhadap 508 ekor babi.
Seluruhnya dinyatakan sehat dan layak dipotong. “Kami menerjunkan sekitar 62 orang dokter hewan untuk bertugas di masing-masing desa. Mereka tersebar di Kecamatan Kuta Selatan, Kuta, Kuta Utara, Mengwi, dan Abiansemal,” kata Wijana pada Senin (17/11).
Wijana menjelaskan, populasi babi di Badung saat ini mencapai 33.627 ekor, dan sebanyak 11.792 ekor di antaranya telah memasuki usia siap potong. Pada periode enam bulan sebelumnya, jumlah pemotongan tercatat sebanyak 2.191 ekor. Sementara kebutuhan menjelang perayaan Galungan kali ini diperkirakan mencapai sekitar 2.500 ekor.
Pemeriksaan ante mortem dilakukan sebagai prosedur penting dalam pengawasan kesehatan hewan, sehingga hanya ternak normal dan bebas penyakit yang boleh dipotong. Hewan yang menunjukkan tanda sakit dinyatakan tidak layak potong dan tidak boleh diedarkan.
“Kami melakukan pemeriksaan tidak hanya pada daging, tetapi juga pada babi sebelum dipotong. Pemeriksaan ante mortem sesuai standar untuk melihat ciri-ciri fisik, termasuk kesehatan hewan yang akan dipotong,” terangnya.
Selain pemeriksaan fisik, petugas juga melakukan pengecekan organ dalam seperti hati, limpa, dan paru-paru. Jika tidak ditemukan indikasi penyakit, daging bisa diedarkan ke masyarakat.
“Kegiatan ini rutin kami laksanakan. Kami berharap daging yang dikonsumsi masyarakat Badung aman, sehingga tidak ada risiko penyakit setelah mengkonsumsinya,” ujarnya.
Disperpa Badung menegaskan bahwa pemeriksaan ante mortem merupakan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kualitas pangan hewani. Terlebih, Galungan menjadi momen penting bagi umat Hindu di Bali, sehingga keamanan daging babi sebagai bahan pangan utama harus dijaga secara ketat.
Pemerintah daerah berharap langkah pengawasan kesehatan ini semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas daging yang beredar selama hari raya. Dengan pengawasan ketat dari tenaga dokter hewan, masyarakat dapat menjalankan tradisi Galungan dengan aman, nyaman, dan sehat. (Parwata/balipost)










