Petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli mengecek kondisi kesehatan babi yang akan disembelih. (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli berupaya memastikan daging babi yang dikonsumsi masyarakat saat perayaan Galungan aman dan terbebas dari penyakit. Sebanyak 24 petugas dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ternak menjelang penampahan Galungan.

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap yakni ante mortem yakni pemeriksaan terhadap ternak babi saat masih hidup, dan post mortem, pemeriksaan terhadap daging setelah pemotongan. “Mulai hari ini, pemeriksaan ante mortem dan besok post mortem,” kata Sarma, Senin (17/11).

Baca juga:  Rugby Bertekad Kawinkan Emas PON

Mengingat terbatasnya tenaga serta banyaknya titik pemotongan di seluruh wilayah Bangli, pemeriksaan tidak dapat menjangkau seluruh ternak. Pemeriksaan dilakukan secara acak. “Kita ambil secara random di empat kecamatan,” ujarnya.

Terkait kondisi ternak saat ini, Sarma mewanti-wanti masyarakat agar tetap waspada terhadap penyakit. Meskipun ia menjamin tidak ada situasi wabah. “Dari segi kondisi penyakit, tetap harus diwaspadai. Tetap saja ada (ternak yang sakit), tetapi bukan wabah. Namanya makhluk hidup. Sama seperti manusia, pasti ada yang sakit,” tambahnya.

Baca juga:  Galungan di Masa Kampanye, Momen Pemimpin Dekatkan Diri ke Masyarakat

Sementara itu, dari segi ketersediaan, Sarma menjamin stok babi di Kabupaten Bangli sangat mencukupi untuk kebutuhan Galungan. Pihaknya mencatat ketersediaan babi 10.388 ekor dari kebutuhan 8.911 ekor. “Dari segi ketersediaan, kita di kabupaten Bangli sangat cukup. Dari harga tidak ada peningkatan harga yang signifikan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN