
DENPASAR, BALIPOST.com – Harga canang sari mulai melonjak jelang hari raya Galungan, terutama pada rahinan Sugihan Bali dan Sugihan Jawa.
Saat ini, harga sudah menyentuh Rp25.000 per bungkus dengan isian 25 biji. Berbeda dengan hari biasa, dimana harga canang sari hanya Rp15.000 per bungkus.
Pedagang canang di kawasan Ubung Kaja, Denpasar Utara, Ni Luh Lusi, Jumat (14/11), mengatakan, kenaikan harga canang dipengaruhi tingginya harga bahan baku, terutama ceper. Harga ceper saat ini mencapai Rp100.000 per 200 biji.
Pada hari-hari biasa harga ceper berkisar Rp60.000, paling mahal Rp75.000 per 200 biji. “Harga cepernya melambung. Rp100.000 sekarang 200 biji atau Rp25.000 per 50 biji (Rp500 per biji),” katanya.
Harga bunga, kata dia, juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan. Seperti bunga pacar air naik menjadi Rp20.000 per kilogram dari biasanya Rp15.000 per kilogram. Kemudian, bunga gumitir naik dua kali lipat menjadi Rp30.000 per kilogram. Sementara, kembang seribu dari yang biasanya Rp20.000 per kilogram sekarang naik menjadi Rp40.000 per kilogram.
“Itu untungnya sudah tipis sekali, canang dijual Rp1.000 per biji. Harga ceper saja Rp500 per biji, belum bunganya juga naik,” katanya.
Disinggung soal harga jelang Galungan, Lusi mengatakan, kalua harga bunga masih stagnan, kemungkinan harga canang sama seperti saat ini. Namun ketika harga bunga naik, maka harga canang sari pun akan turut naik.
Berkaca dari Galungan enam bulan lalu, harga canang sari dikatakannya mencapai Rp35.000 per 25 biji. “Semoga harga bunga segini aja, biar enggak naik lagi harga canang,” terangnya.
Hal senada diungkapkan pedagang canang lainnya di kawasan Jalan Ahmad Yani, Ni Ketut Asih. Dia mengatakan, harga canang sari sudah mulai naik jelang Sugihan. Hal ini dikarenakan harga bahan baku, terutama ceper yang melonjak. “Harga bahan baku naik di hari raya. Jadi harga canang sari juga mengikuti,” katanya.
Saat ini dia juga menjual canang sari Rp25.000 per bungkus. Pada hari-hari biasa harga canang sari yang dijualnya hanya Rp15.000 per bungkus. (Widiastuti/balipost)










