Sapi
Sapi warga Desa Sebudi dititipkan di Lingkungan Besang Kawan, Keluharan Semarapura Kaja. (BP/dok)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tak ingin dipermainkan saudagar, warga Desa Sebudi, Kecamatan Selat yang mengungsi ke Klungkung memilih untuk membawa sapinya. Itu dititipkan di lahan warga di Lingkungan Besang Kawan, Semarapura Kaja, Sabtu (23/9).

Pemilik ternak, Made Suda mengatakan penitipan sapi yang telah dipelihara beberapa tahun ini tak lepas dari situasi desanya yang sudah sepi, seiring sengan status Gunung Agung level siaga dan kini telah menginjak awas. Seluruh warga telah melakukan eksodus ke bumi serombotan. “Disana sudah sepi. Siapa yang mengurusi,” ungkapnya.

Baca juga:  Putra Bali Jabat Ketua Muda Perdata Mahkamah Agung

Langkah tersebut juga dilakukan untuk menghindari adanya permainan saudagar yang membeli sapi dengan harga jeblok. Hal ini secara otomatis menyebabkan peternak rugi besar. “Saya biarkan dulu sekitar tiga bulan. Setelah itu baru dijual. Kalau tetap dibiarkan di desa, pasti dicari saudagar, harganya murah,” katanya.

Sapi yang dititipkan pada lahan 20 are itu baru sekitar 80 ekor. Ini diperkirakan terus bertambah, seiring dengan adanya aktivitaa pengungsian susulan. “Untuk pakan, kami akan gotong royong mencarinya. Yang penting tepat nitip sudah ada,” imbuhnya.

Baca juga:  Status Gunung Agung Turun, Sebagian Pengungsi Pilih Bertahan di Posko Kesambi

Pemilik lahan, Ketut Merta mengungkapkan inisiatifnya membantu warga itu tak lepas dari rasa prihatin. Jika tak ada penanganan, ternaknya dikhawatirkan terjual sangat murah. “Kebetulan juga saya asli Karangasem, jadi saling bantu,” ucapnya.

Selain lahannya, masih ada tiga penampungan yang lokasi tak jauh. Jika seluruhnya termanfaatkan, sapi yang bisa tertampung mencapai ratusan ekor. “Ini tidak bayar,” tandasnya. (sosiawan/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *