BNN
Kepala BNN Bali, Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa. (BP/dok)
BANGLI, BALIPOST.com – Kendati angka kasus peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Bangli tidak terlalu menonjol, namun pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) sangat perlu. Ini penting, agar kasus penyalahgunaan sekaligus peredaran narkotika di Bangli bisa diantisipasi dan ditekan hingga tak meluas.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa mengatakan, keberadaan BNNK di Kabupaten Bangli sangat diperlukan. Karena peredaran dan penyalahgunaan narkotika bisa terjadi di manapun, sekalipun wilayah yang relatif sepi seperti Bangli. “Seluruh wilayah di Bali menjadi target peredaran narkoba. Ini karena pendapatan perkapita masyarakat Bali cukup besar, berada di urutan 15 di Indonesia,” terangnya, Selasa (19/9).

Baca juga:  Oknum Anggota Polres Buleleng Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Di samping itu, Bali juga jadi target peredaran narkoba karena merupakan daerah tujuan pariwisata. Diungkapkan Suastawa, meskipun kasus narkoba di Bangli selama ini tidak terlalu menonjol, tapi tak sedikit warga Bangli yang berpotensi terlibat kasus narkoba di luar Bangli.

Untuk itu pihaknya memandang BNNK penting dibentuk di Kabupaten Bangli guna menekan sekaligus mengantisipasi warga supaya tidak terlibat kasus peredaran maupun penyalahgunaan narkotika. “BNNK juga perlu dibentuk untuk pengawasan obat-obatan seperti PCC,” terangnya.

Dijelaskan Suastawa, pembentukan BNNK harus dilakukan atas inisiatif dua pihak dalam hal ini pemerintah kabupaten dan BNNP. Untuk membentuk BNNK, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pemerintah.

Baca juga:  Pedagang dan Pengunjung Pasar Diingatkan Disiplin Prokes

Salah satunya penyediaan lahan untuk membangun kantor BNNK, minimal 10 are. Setelah semua syarat terpenuhi, pihaknya di BNNP selanjutnya akan mengusulkan pembentukan BNNK ke BNN RI yang kemudian diteruskan ke Menpan. “Apabila memenuhi syarat akan disetujui oleh Menpan. Nantinya anggaran pembangunan akan turun dan dibangun gedungnya,” terangnya.

Sementara untuk kelengkapan personil, nantinya akan direkrut dari unsur Polri, Pemda, Kejaksaaan dan masyarakat umum sesuai dengan kebutuhan serta keahlian melalui sistem lelang terbuka.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19, Salah Satunya Meninggal Awal Agustus

Diungkapkan Suastawa, untuk membentuk BNNK di Bangli, pihaknya sejatinya sudah beberapa kali melakukan pembicaraan ke Pemerintah Kabupaten. Akan tetapi tidak pernah mendapat respon.

Saat ini kabupaten di Bali yang sudah mengusulkan dan tengah dalam proses pembentukan BNNK yakni Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Rencananya pembentukan BNNK di tiga kabupaten itu akan dilakukan di tahun 2018 mendatang. Sementara yang belum ada respon untuk membentuk BNNK yakni Bangli, Tabanan dan Negara. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *