abrasi
Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Banjarangkan abrasi. Dari tahun ke tahun, kondisinya semakin parah. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Abrasi kawasan pesisir Kabupaten Klungkung, salah satunya pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, semakin parah. Selain bangunan, hantaman ombak yang sangat besar juga mengikis lahan warga. Supaya tak terus berlanjut, pemerintah pun diharapkan bisa melakukan penanganan.

Berdasarkan pantauan ke lokasi, Selasa (1/8), gempuran ombak yang cukup keras tak hanya menggerus pasir, namun juga pondasi kolam renang bangunan villa hingga amblas. Selain itu, lahan kosong milik warga yang membentang cukup luas juga turut menjadi sasaran.

Baca juga:  HUT ke-17, RS Prima Medika Gelar Donor Darah

Salah seorang warga setempat, Nyoman Rumpig (65) menuturkan abrasi di pantai tersebut dari ke tahun semakin parah, dengan panjang sekitar dua kilometer. Lahan produktif juga turut tergerus dengan luasan hingga mencapai hektaran. “Saya dari kecil hidup di sini. Dulu lahan ini sangat luas. Sekarang sudah tergerus,” tuturnya.

Ombak di pantai itu, sambung dia sangat berbeda dengan pantai lain. Hantamannya lebih kuat sehingga cepat menggerus lahan. Hal ini pun sangat sulit ditangani. Pemilik lahan hanya bisa pasrah. “Ombak disini sangat besar. Kami berharap bisa segera ada penanganan dari pemerintah,” harapnya.

Baca juga:  Pantai Selagan Nusa Dua Kembali Ditata

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Gusti Nyoman Supartana mengungkapkan abrasi di pantai tersebut tergolong parah. Penanganannya sudah diusulkan setiap tahun ke Balai Wilayah Sungai Bali-Penida selaku pemilik kewenangan. Hanya itu belum bisa teralisasi. “Usulan sudah sering disampaikan. Anggaran untuk itu sangat besar. Yang sudah dapat penanganan ada di Nusa Penida. Kalau menghandalkan anggaran daerah juga sulit karena kecil. Itu hanya untuk program yang tertuang dalam RPJMD,” katanya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Abrasi di Pantai Medewi Mulai Ditangani
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *