DBD
Ilustrasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil kultur laboratorium di RSUP Sanglah terhadap sampel darah warga yang diduga Cikunguya di Abiansemal sudah keluar. Ternyata dari hasil itu, warga positif streptococcus suis. “Bukan chikungunya tapi streptococcus suis,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM., Jumat (10/3).

Lanjutnya, diagnosa warga mengalami Encephalitis (radang otak) yang disebabkan bakterinstreptococcus suis. Bakteri ini ditularkan lewat makan darah babi atau daging babi yang tidak dimasak dengan matang.

Baca juga:  DB Renggut Nyawa Siswa SMKN 3 Singaraja
Sebelumnya dilaporkan kasus enchepalitis di Sibang Gede, Badung. Dinkes Bali sebelumnya menerima laporan kasus kejadian dugaan encephalitis oleh Dinkes Kabupaten Badung pada Minggu (5/3). Kemudian pada Senin (6/3) dilakukan PE oleh Dinkes Provinsi bersama Dinkes Badung.

Kronologinya, ditemukan adanya kasus demam, pusing pada 18 orang setelah mengkonsumsi olahan daging babi berupa lawar komoh, sate dan olahan lainnya. Dari 18 orang, 7 orang dirawat di RSUD Kapal, 3 diantaranya mengalami kejang (2 orang dirawat di ICU dan 1 orang di ruang perawatan biasa karena ICU penuh).

Sedangkan pasien lainnya telah mendapatkan pengobatan dan diperbolehkan pulang. Hasil investigasi di lapangan dilaporkan bahwa di sekitar rumah pasien tidak ada kandang babi. Selanjutnya, tim surveilans bersama pejabat fungsional epid dan dokter spesialis saraf RSUP Sanglah bertemu dengan pihak RSUD Kapal untuk sharing berkaitan dengan Streptokukus Suis yang diduga menjadi penyebab dari kasus itu. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *