
MANGUPURA, BALIPOST.com – Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), diprediksi akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pada puncak musim liburan (peak season), pengelola bandara memperkirakan jumlah penumpang bisa menembus 1,5 juta orang selama periode operasional posko.
Selama 21 hari operasional posko Nataru, pergerakan pesawat diperkirakan mencapai 9.304 pergerakan atau rata-rata lebih dari 440 penerbangan per hari. Lonjakan trafik ini turut didukung pengajuan 510 tambahan jadwal penerbangan (extra flight) yang mayoritas melayani rute domestik, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur akhir tahun.
General Manager Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa puncak kepadatan penumpang diperkirakan terjadi menjelang Hari Raya Natal.
“Puncak kepadatan penumpang sendiri diprediksi akan terjadi menjelang Hari Raya Natal, yakni 19 Desember 2025 dengan jumlah penumpang yang terlayani sekitar 79.993 orang, sementara puncak arus balik akan terjadi pada Minggu 4 Januari 2026 dengan prognosa trafik sekitar 79.481 penumpang,” ungkap Ahmad Syaugi pada Rabu (17/12).
Ia memaparkan, dalam dua hari pertama operasional posko, jumlah penumpang tercatat mencapai 125.806 orang atau rata-rata 62.903 penumpang per hari.
Sementara itu, lalu lintas pesawat menyentuh 813 pergerakan dengan rata-rata 406 penerbangan per hari, melampaui rerata harian Januari–November yang berada di angka 391 pergerakan.
“Angka positif ini menunjukkan perlunya pengelolaan dan monitoring layanan yang lebih intensif agar alur perjalanan penumpang dapat tetap terjaga,” katanya.
Untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas perjalanan udara, pihak bandara memperketat pengawasan operasional secara real time. Langkah ini mencakup pengendalian kepadatan penumpang sekaligus mitigasi dampak cuaca hujan yang berpotensi memengaruhi kelancaran dan keselamatan penerbangan.
“Kolaborasi lintas unit diperkuat guna memaksimalkan kecepatan dan pelayanan di titik-titik layanan utama (touchpoints), sehingga waktu layanan tetap terkendali khususnya di jam-jam puncak dimana dimungkinkan terjadi peningkatan trafik penumpang, penerbangan, dan lalu lintas kendaraan,” jelasnya.
Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lonjakan trafik saat Nataru menjadi tantangan yang harus dikelola secara matang. Sejak beberapa bulan terakhir, koordinasi intensif dilakukan baik secara internal maupun bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Kami ingin memastikan titik-titik layanan dalam kondisi siap, baik dari sisi keandalan fasilitas, kesiapsiagaan personel, insfrastruktur, hingga prosedur,” ucapnya.
Menghadapi musim penghujan, bandara juga menyiapkan langkah preventif, mulai dari pemeriksaan fasilitas sisi udara, pengecekan drainase dan pompa pengendali banjir, pemeliharaan gedung terminal, hingga pemantauan cuaca secara real time bersama BMKG.
“Untuk menjaga perjalanan penumpang tetap nyaman dan lancar di tengah lonjakan dengan melibatkan total 2 ribu lebih personel gabungan,” pungkasnya. (Parwata/balipost)










