Penanagnaan kerusakan jalan di Penelokan yang jebol akibat hujan deras, Selasa (9/12).

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli mengambil langkah cepat menangani kerusakan jalan di Penelokan yang jebol saat hujan deras, Selasa (9/12).

Penanganan dilakukan segera untuk mencegah kerusakan menjadi semakin parah, mengingat intensitas curah hujan yang masih tinggi.

“Sudah kita tangani. Hari ini masih proses pembuatan DPT (Dinding Penahan Tanah) dulu. Setelah selesai DPT, kita akan lakukan pengurugan dan pengerasan menggunakan rabat beton sebelum di-hotmix,” ujar Kepala Dinas PUPRPerkim Bangli, Dewa Agung Suryadarma, Rabu (10/12).

Baca juga:  Jangan Ditiru! Bobol Sejumlah Rumah untuk Bayar Kredit Motor

Perbaikan kali ini menggunakan konstruksi yang berbeda demi menjamin kekuatan dan ketahanan terhadap air. Penanganan jalan jebol ini diupayakan dilakukan secepat mungkin, dan ditargetkan selesai dalam satu sampai dua hari.

Untuk perbaikan ini Dinas PUPRPerkim Bangli memanfaatkan anggaran rutin. “Kita maksimalkan anggaran rutin yang ada. Kalau tunggu dianggarkan tersendiri, tahun 2026 baru bisa tertangani, keburu putus jalannya,” ujarnya.

Jalan jebol sebelumnya sudah pernah terjadi di lokasi yang sama. Menurut Dewa Agung Suryadarma permasalahan utama yang menjadi penyebab jalan jebol karena saluran air (sodetan) yang tertutup oleh masyarakat di bagian atas, menyebabkan air melimpah ke lokasi dan menggerus jalan.

Baca juga:  Baliho Bergambar Wanita Berbikini Tuai Keluhan Warga

Dinas PUPRPerkim Bangli berencana mengembalikan fungsi sodetan air yang sebelumnya sudah ada. Langkah ini membutuhkan pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat pemilik lahan di hulu. “Kita rencanakan ke depan mengembalikan lagi sodetan air dari atas ke bawah,”terangnya.

Pihaknya akan segera mengundang semua pemilik lahan yang terkait serta berkoordinasi dengan perbekel desa setempat untuk mencari kesepakatan.

“Sekarang kita benahi kerusakan di lokasi, strukturnya kita maksimalkan, kemudian diimbangi di atas kita buka sodetannya sehingga terbagi airnya ke kanan kiri. Yakinlah kalau sudah normal, tidak akan seperti itu lagi,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  GTPP Covid-19 Tabanan Cek Kesiapan DTW

 

 

BAGIKAN