
NEGARA, BALIPOST.com – Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Nusasari, Kecamatan Melaya, telah aktif memanfaatkan potensi pertanian dengan menjadi kios pupuk bersubsidi dari Pupuk Indonesia (PI). Dari total 51 KDMP yang sudah berdiri Juli 2025 di Kabupaten Jembrana, baru KDMP Nusasari yang telah resmi mendistribusikan pupuk subsidi untuk pertanian tersebut. Menyusul tiga desa lainnya yang juga memiliki potensi pertanian di Kecamatan Negara dan Pekutatan.
Ketua KDMP Nusasari, I Wayan Kerta, mengatakan, Desa Nusasari memiliki potensi pertanian dengan subak sawah 250 hektar dan subak kebun 300 hektar. Saat ini distribusi pupuk subsidi dari KDMP sebagai agen Pupuk Indonesia, baru mencakup subak kebun yang mayoritas tanaman Kakao.
Tanaman kakao merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Jembrana yang telah menembus pasar ekspor. Sejak diresmikan Juli lalu, KDMP Nusasari telah menyalurkan 9 ton pupuk NPK khusus kakao sesuai dengan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok).
“Harga sesuai standar HET yang saat ini sudah turun dibanding tahun lalu, dan petani lebih dekat dan cepat didistribusikan,” ujar Kerta, Senin (8/12).
KDMP selain membuka kios pupuk bersubsidi, juga memaksimalkan potensi pertanian desa untuk menyalurkan hasil Kakao dari petani Subak. Dengan membuka kios ini menurutnya tidak memerlukan modal hanya menyiapkan gudang, karena KDMP mendapatkan kemudahan serta langsung disalurkan dari Pupuk Indonesia.
“Unit usaha dari KDMP kita upayakan dari hulu ke hilir dari potensi pertanian khususnya komoditi kakao. Dari suplai pupuk subsidi hingga pascapanen. Rencananya kami juga akan menambah untuk pupuk non subsidi dan sarana produksi pertanian lainnya. Tetapi masih terkendala modal, perlahan kita upayakan,” tambahnya.
KDMP juga tengah menjajaki subak-subak sawah untuk distribusi pupuk bersubsidi. I Wayan Budiasa, salah satu petani Subak Abian Padmasari, Nusasari, mengaku, lebih mudah mendapatkan suplai pupuk bersubsidi untuk di Subak setelah KDMP Nusasari menjadi agen Pupuk Indonesia.
“Kalau sebelumnya kami biasanya ke Negara jaraknya sekitar 15 kilometer dari Nusasari, tentu akan menambah biaya pengantaran. Sekarang kami rasakan manfaatnya lebih dekat,” ujar Budiasa.Selain itu hasil panen kakao basah juga sudah dapat dijual langsung ke Koperasi Desa. Subak Abian Padmasari memiliki jumlah petani 102 orang dengan luas lahan sekitar 54,57 hektar.
Saat ini di Kabupaten Jembrana ada 12 kios pupuk bersubsidi yang tersebar di 5 kecamatan menyalurkan 3.265.000 kilogram untuk Urea, NPK 3.439.00 kilogram, NPK Khusus 887.000 kilogram dan organik 20.000 kilogram. Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Komang Ngurah Arya Kusuma mengatakan dari 12 kios itu, baru satu kios dari KDMP yakni di Nusasari, Melaya. Menyusul telah mendaftar ke Pupuk Indonesia, tiga KDMP lainnya yakni di desa Kaliakah, Kecamatan Negara dan KDMP Medewi dan Pangyangan di Kecamatan Pekutatan. “Namun masih tahap verifikasi kelayakan dari Pupuk Indonesia,” katanya.
Dengan mendekatkan kios menurutnya lebih memudahkan dan mempercepat distribusi pupuk subsidi kepada petani sesuai RDKK.
Dinas Pertanian menurutnya rutin melakukan pengawasan terutama penerapan HET terbaru tahun 2025 di kios penyalur. “Perlu ditekankan bahwa HET ini merupakan harga untuk penebusan langsung dan tunai di titik serah (kios),” kata Arya Kusuma.
Terkait biaya pengantaran (transportasi) menurutnya sesuai kesepakatan dari pihak penerima (subak), tergantung jarak dan lokasi tempuh dari kios. Sehingga jika lebih dekat jarak kios dengan subak, maka sesuai harga kesepakatan akan jauh lebih murah. (surya dharma/balipost)










