
GIANYAR, BALIPOST.com – Insiden sejumlah pengendara motor di Jalan Tirta Tawar, Gianyar, yang kebingungan dan terpaksa putar balik akibat tertutup gundukan pasir pada Kamis (13/11) viral di media sosial (medsos).
Hal ini pun membuat Sekretaris Daerah Gianyar, Gusti Bagus Adi Widhya Utama buka suara. Ia meminta masyarakat untuk lebih disiplin dan memperhatikan rambu-rambu pengalihan arus lalu lintas di lokasi proyek pembangunan infrastruktur jalan.
Sekda Bagus Adi ini pada Jumat (14/11) menegaskan bahwa rambu-rambu tersebut dipasang oleh pihak kontraktor sebagai upaya pencegahan kemacetan dan potensi kecelakaan, seperti penempatan gundukan pasir di Jalan Tirta Tawar untuk persiapan pengaspalan. ”Seperti di Jalan Tirta Tawar, ada penempatan gundukan pasir di jalan karena lagi persiapan pengaspalan jalan,” ucap Sekda.
Ia juga menyayangkan adanya potensi kesengajaan dari pengguna jalan. Ia menduga rambu-rambu pengalihan arus di Jalan Tirta Tawar sengaja digeser oleh masyarakat yang memaksa ingin melintas, seperti yang pernah terjadi di daerah Ambengan.
Sementara itu, Bupati Gianyar, Made Mahayastra, menegaskan komitmen Pemkab untuk mempercepat perbaikan infrastruktur jalan secara masif di seluruh Kabupaten Gianyar.
”Daerah Ubud menjadi salah satu prioritas utama yang diperbaiki secara masif, dan hasil fisik perbaikannya sudah mulai terlihat,” ungkap Bupati Mahayastra.
Untuk memuluskan proyek perbaikan besar ini, total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 220 miliar dari APBD Gianyar tahun 2025, ditambah Rp 82 miliar dari Pemerintah Provinsi Bali, sehingga total dana yang dialokasikan mencapai Rp302 miliar.
Proyek perbaikan yang bersifat anggaran satu tahun ini ditargetkan tuntas pada Desember 2025. Bupati juga menyoroti perlunya penyelesaian dan evaluasi terhadap tantangan di lapangan, terutama terkait masalah saluran air di beberapa lokasi seperti Blong Batas, agar proyek perbaikan berjalan lancar dan kualitas jalan dapat bertahan lama. (Wirnaya/balipost)










