Pameran Rempah Resmi Dibuka dan Dilaksanakan Selama Seminggu. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng melalui UPTD Gedong Kirtya menggelar Pameran Rempah di Museum Soenda Ketjil, kawasan eks Pelabuhan Buleleng, Senin (10/11) pagi. Melalui pameran ini, pemerintah daerah ingin menegaskan bahwa rempah tidak hanya identik dengan pengobatan, tetapi juga memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

Ketua Panitia sekaligus Kepala UPTD Gedong Kirtya, Dewa Ayu Putu Susilawati, menjelaskan bahwa rempah yang dipamerkan dikelompokkan dalam lima aspek penting: pengobatan, kuliner, upacara, seni, dan kawisesan (pengetahuan spiritual). Walaupun tidak menampilkan seluruh jenis rempah, pameran ini menekankan pemahaman mengenai fungsi dan manfaatnya bagi pengunjung.

Baca juga:  Sepanjang 2024, Kunjungan Wisata ke Buleleng Capai 1,5 Juta

“Semua rempah yang dipamerkan berasal dari lokal Buleleng dan Bali. Koleksi ini berupa biji, buah, rimpang, daun hingga batang,” ujar Susilawati.

Pameran ini juga menyasar edukasi generasi muda. Dinas Kebudayaan telah melayangkan undangan kepada TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK se-Kabupaten Buleleng agar turut berkunjung. Untuk memberi kesempatan lebih luas, pameran dibuka dalam dua sesi: pukul 08.00–13.00 WITA dan 17.00–22.00 WITA, sehingga masyarakat umum dapat menikmati pameran di waktu luang.

Baca juga:  PO Bus di Buleleng Jalani Ramp Check di Dishub

“Kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengenal kekayaan rempah lokal, sekaligus memahami peran penting rempah dalam budaya dan kehidupan masyarakat Bali,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, menambahkan bahwa pameran ini menjadi sarana menggali dan memperkenalkan kembali rempah yang selama ini digunakan masyarakat Bali dalam berbagai aspek kehidupan.

“Rempah bukan hanya untuk pengobatan. Rempah juga dipakai dalam masakan, upacara adat, seni, hingga aspek kawisesan,” jelasnya.

Baca juga:  Satu Bulan Beroperasi, RS Nyitdah Masih Minim SDM dan Peralatan

Pameran Rempah Gedong Kirtya 2025 merupakan program tahunan museum. Pada tahun-tahun sebelumnya, pameran juga mengangkat tema budaya berbeda seperti Prasi, alat musik tradisional, hingga seni pahatan. Meski tema berganti setiap tahun, seluruh materi tetap berlandaskan koleksi lontar dan dokumentasi warisan budaya Gedong Kirtya. (Yudha/balipost)

 

BAGIKAN