Studi banding Pemkab Badung dan Perumda Tirta Mangutama ke Gili Trawangan terkait pengolahan air laut menjadi air tawar, Kamis (6/11). (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung berupaya berinovasi mencari solusi atas keterbatasan sumber air permukaan yang semakin menipis. Tak ingin hanya bergantung pada pasokan air dari sumber air permukaan, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa memerintahkan Perumda Air Minum Tirta Mangutama untuk segera melakukan diversifikasi air laut menjadi air bersih.

“Kita tidak cukup dengan menyiapkan air permukaan sekarang yang sangat terbatas ini. Mungkin apa yang kami lakukan sekarang ini bisa dalam rentang waktu lima tahun, enam tahun. Tapi selanjutnya, itu tidak akan mungkin bisa. Oleh karena itu, saya sudah perintahkan PDAM untuk segera melakukan diversifikasi air laut,” tegas Bupati Adi Arnawa saat rapat paripurna DPRD Badung, Jumat (7/11) lalu.

Baca juga:  Rai Mantra Lepas Jalan Sehat Hari Koperasi

Bupati menegaskan, langkah pemanfaatan air laut harus segera dilakukan agar ketersediaan air bersih tetap terjamin di masa depan.

“Mulai mendorong pemanfaatan air laut, ini harus, mutlak, tidak mungkin kita biarkan. Kalau kita masih menunggu lima atau enam tahun lagi baru bergerak, saya takut pada saatnya dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan infrastruktur yang memadai, hal ini akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.

Adi Arnawa juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur air bersih, terutama untuk wilayah Kuta Selatan, yang selama ini menghadapi tantangan serius dalam distribusi air, khususnya di Pecatu dan sekitarnya.

Baca juga:  Bali Siapkan Anggaran Hibah Sukseskan Pemilu 2024

Menurutnya, perumda telah menyiapkan berbagai langkah strategis dan teknis, baik jangka pendek maupun jangka menengah. Diantaranya, upgrade pompa pada sistem 4 di IPA Estuary untuk menambah aliran air menuju Instalasi Pengolahan Pecatu (IPP) Tegeh Sari, pemasangan pompa di IPP Tegeh Sari guna memperkuat tekanan dan menambah aliran distribusi ke wilayah Ungasan dan Pecatu sebesar 70 liter per detik, serta pemasangan pompa di Reservoir Pecatu untuk menjaga kestabilan tekanan dan kontinuitas distribusi air bagi pelanggan di wilayah hilir.

Baca juga:  Badung Nyatakan Siap Hadapi COVID-19, Tempatkan Pengukur Suhu di Tiap Layanan Publik

Langkah besar lainnya adalah pembangunan dan pemasangan pipa transmisi bawah laut melalui jalur Tol Bali Mandara, yang akan membentuk sistem 5 di IPA Estuary. Sistem ini akan memisahkan pelayanan wilayah barat (Ungasan dan Pecatu) dan timur (Nusa Dua dan Kutuh) agar suplai air bersih lebih merata.

Hingga akhir Oktober 2025, progres pembangunan rumah pompa di IPA Estuary telah berjalan sesuai jadwal. Penyambungan pipa HDPE berdiameter 800 mm juga telah dilaksanakan sebagian besar dan terus berlanjut. Selain itu, proses perizinan lintas instansi tengah dipercepat agar proyek ini dapat segera memberikan dampak nyata. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN