BPBD Karangasem telah memetakan potensi bencana tanah longsor di Karangasem. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem melakukan pemetaan wilayah rawan bencana di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Pemetaan dilakukan berkolaborasi dengan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT).

Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (5/11), mengungkapkan, lokasi percontohan adalah kawasan rawan bencana (KRB) III, Desa Ban. Tercatat 234 grid menjadi target waypoint dan pengambilan foto drone.

Hasil drone imagery dapat memetakan dan mengidentifikasi permukiman padat penduduk di daerah lereng, titik rawan longsor pada jalur akses penghubung dusun, aliran sungai/drainase yang berpotensi banjir bandang.

Baca juga:  Polres Karangasem Bekuk Lima Pelaku Penyalahgunaan Narkotika

“Sejalan dengan komitmen untuk memetakan seluruh Desa Ban, kegiatan pemetaan akan terus dilanjutkan dan dikembangkan. Dan apabila memungkinkan akan dilanjutkan ke semua desa yang ada di wilayah KRB Erupsi Gunung Api Agung,” katanya.

Dia menjelaskan, pemetaan wilayah rawan bencana ini dilakukan guna membuktikan kesiapan dan kapasitas Tim Pemetaan BPBD Karangasem untuk beroperasi secara mandiri. “Kegiatan ini akan dilanjutkan kembali di wilayah Desa Ban yang belum terpetakan,” jelas Arimbawa.

Baca juga:  Kodim Tabanan Percepat Penyelesaian Sasaran Tambahan TMMD

Lebih lanjut dikatakannya, tujuan pemetaan wilayah rawan bencana ini untuk mengidentifikasi dan menginformasikan wilayah yang berisiko tinggi terhadap bencana sehingga dapat menjadi dasar dalam perencanaan mitigasi, kesiapsiagaan, dan penanggulangan bencana yang efektif.

“Pemetaan ini membantu pemerintah dan masyarakat memahami potensi bahaya untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Meningkatkan kesadaran masyarakat, dan meningkatkan kesiapsiagaan,” jelas Arimbawa. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Di Tengah Gelombang Tinggi, Harga Hasil Tangkapan Nelayan Meningkat
BAGIKAN