TABANAN, BALIPOST.com – Kepolisian Polres Tabanan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang bertugas memantau pergerakan harga di pasar setiap hari. Satgas yang juga melibatkan unsur pemerintah daerah ini telah aktif bekerja sejak dua pekan terakhir, dengan fokus pengawasan di pasar tradisional dan toko modern di seluruh wilayah Tabanan.
Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Made Teddy Satria Permana, mengatakan, pembentukan Satgas Pangan merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat kepada jajaran Polri.
“Tim ini kami bentuk bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan. Tugasnya melakukan pengawasan harian terhadap harga komoditas pangan agar tetap sesuai ketentuan,” jelasnya, Senin (3/11).
Menurut Teddy, pengawasan difokuskan pada sejumlah komoditas utama, terutama beras, yang belakangan ini mengalami pergerakan harga cukup signifikan. “Sasarannya mulai dari distributor besar hingga pengecer di lapangan,” ujarnya.
Dari hasil pantauan, harga beras di sejumlah titik masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Beras medium dijual sekitar Rp15.000 per kilogram, sedangkan beras premium mencapai Rp17.000 per kilogram.
Padahal, HET pemerintah untuk beras medium ditetapkan Rp13.500, dan premium Rp14.900 per kilogram. “Terhadap temuan itu, kami telah memberikan imbauan kepada pedagang agar menyesuaikan harga sesuai HET,” tambahnya.
Ia menegaskan, saat ini Satgas Pangan masih mengedepankan langkah persuatif melalui imbauan. Namun, jika pedagang tetap tidak mengindahkan, tindakan tegas sesuai aturan akan diambil. “Langkah awal ini fokus pada sosialisasi dan peringatan. Tapi bila tetap ada yang melanggar, kami tidak segan menindak,” tegasnya.
Sejumlah titik yang menjadi lokasi pengawasan antara lain Pasar Dauh Pala, Pasar Induk Tabanan (Gadarata Singasana), Pasar Umum Kediri, serta beberapa distributor besar di wilayah tersebut.
“Pengawasan akan kami lakukan rutin untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil menjelang akhir tahun,” pungkas Teddy. (Puspawati/balipost)
