
AMLAPURA, BALIPOST.com – Salah seorang sopir material galian c, bernama Putu A mengeluhkan keberadaan oknum petugas portal nakal. Melalui unggahan video yang viral di media sosial facebook, dia membagikan keluh kesahnya sebagai sopir truk galian C karena harga faktur galian c mahal di pos portal akibat dimainkan petugas portal.
Saat dihubungi, Putu A mengaku sebelumnya sering membeli pasir di wilayah Muncan kecamatan Selat. Kejadian tersebut ia alami di Pos Portal Kecamatan Rendang. Saat itu Agas melintas pada dini hari. Karena tak membawa faktur, seperti biasa dirinya membeli kepada salah seorang petugas Portal.
”Saya belinya di galian yang tidak berizin, makanya tidak mendapat faktur. Tapi biasanya ada oknum petugas portal yang menjual faktur,” ujarnya, Kamis (30/10).
Dia menjelaskan, sesuai aturan, ketika usaha galian berizin dan menjadi wajib pajak, sudah pasti para sopir yang membeli material mendapat faktur di lokasi tambang. Nantinya faktur tersebut diserahkan ke petugas portal. Jelas dia, kalau praktik oknum petugas portal nakal sudah biasa terjadi. Mereka memanfaatkan para sopir yang tak memiliki faktur.
”Biasanya membeli harganya Rp 250 ribu. Tapi yang postingan saya terakhir itu dijual Rp 300 ribu, sehingga saya merugi. Dan saat ini ia lebih memilih membeli pasir timbunan di wilayah Klungkung, karena di Karangasem makin ketat,” imbuhnya.
Terkait hal tersebut Kepala BPKAD Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah menegaskan telah memberikan pembinaan kepada para petugas portal yang bertugas. Pihaknya akan menindak tegas oknum petugas portal nakal yang terbukti terlibat melakukan permainan.
”Tidak ada jual faktur di Portal. Sopir itu mendapat faktur di tempatnya membeli yang terdaftar sebagai wajib pajak,” tegasnya.
Siki Ngurah mengatakan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada sopir dan juga para pengusaha agar mengantongi faktur. Apabila sopir tidak bisa menunjukkan faktur, dia menyebut ada indikasi usaha galian tersebut bodong, supaya mereka mengurus izin,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)










