
DENPASAR, BALIPOST.com – Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar saat ini sedang melaksanakan proses seleksi pemilihan rektor baru. Dari 10 orang yang mendaftar, telah menyisakan 3 besar calon rektor UNHI.
Ketiga calon rektor yang lolos tahap selanjutnya ini mengalahkan calon rektor yang bergelar Guru Besar (Profesor). Hal ini pun menuai pertanyaan di kalangan akademis dan masyarakat Bali. Mengingat, Unhi adalah kampus umat Hindu di Bali dan Nusantara.
Terkait hal ini, Ketua Senat Unhi yang juga anggota Pansel, Prof. Dr. I Putu Gelgel, S.H.,M.Hum., mengatakan, dalam seleksi pemilihan rektor baru Yayasan Pendidikan Widya Kerthi (YPWK) selaku Badan Penyelenggara Unhi telah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Pemilihan Calon Rektor Unhi yang beranggotakan 7 orang. Terdiri atas unsur Pembina, Pengurus, dan Pengawas YPWK, serta unsur Senat Universitas dan Alumni UNHI. Pansel dipimpin oleh Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP(K).,FAsCC., dari unsur Pembina YPWK.
Pansel yang terdiri dari berbagai unsur ini, tujuannya adalah agar proses berjalan obyektif dan sudah sesuai dengan prinsip multi asesor (banyak penilai) untuk meningkatkan obyektifitas dan mengurangi bias penilaian. Disamping juga untuk menjaga profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas.
Pansel menetapkan 7 kriteria kompetensi utama sebagai parameter penilaian calon Rektor Unhi. Yaitu, Nilai-nilai dan Budaya (Bobot 15 %), Visi dan Strategi (Bobot 15 %), Akademik – Tridharma Perguruan Tinggi (Bobot 15 %), Kepribadian dan Kepemimpinan (Bobot 20 %), Manajemen dan Tata Kelola (Bobot 15 %), Jejaring dan Kemitraan (Bobot 10 %), dan Bisnis, Teknologi, dan Inovasi (Bobot 10 %).
Selain itu, lanjut Prof. Gelgel, Pansel menerapkan metode Assessment Centre yang dicirikan oleh penggunaan multi-metode dan multi-penilai. Metode yang digunakan meliputi Psikometri, Self-Description Assessment, Studi Kasus, Leaderless Group Discussion (LGD), Presentasi Visi, Misi, dan Komitmen Memajukan Unhi, serta Wawancara Terpadu.
“Seleksi Calon Rektor Unhi ini dibuka untuk publik warga Hindu yang memiliki pendidikan minimal Doktor (S3). Keterbukaan ini meneguhkan niat Badan Penyelenggara dalam membangun Unhi menuju kampus global berlandaskan dharma. Sebanyak 10 orang Bakal Calon Rektor Unhi telah terdaftar dan mengikuti tahap Seleksi Administrasi.
Berpedoman pada Pasal 54 Ayat (5) tentang Persyaratan Calon Rektor, dalam Rapat Pleno Pansel tanggal 25 September 2025 ke-10 Bakal Calon Rektor dinyatakan lolos Seleksi Administrasi dan ditetapkan menjadi Calon Rektor Unhi dan berhak mengikuti Seleksi Fit and Proper Test,” jelasnya, Rabu (29/10).
Kembali dijelaskan, Rapat Pleno Pansel juga memutuskan Seleksi Fit and Proper Test dilakukan menggunakan metode Assessment Centre untuk mengoptimalkan objektivitas proses seleksi. Assessment Centre dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 20 Oktober 2025 sampai 22 Oktober 2025 di Aula Indraprasta Lantai III Rektorat UNHI.
“Sesuai ketentuan Statuta Unhi Pasal 55 Ayat (5) Butir 2 Pansel harus memilih dan menetapkan 3 orang Calon Rektor, untuk tampil dalam Debat Terbuka. Rapat Pleno Pansel tanggal 23 Oktober 2025, dengan mengutamakan musyawarah sesuai amanat Statuta Unhi , memutuskan 3 orang Calon Rektor UNHI,” tambahnya.
Prof. Gelgel melanjutkan, sesuai amanat Statuta Unhi, Pansel melalui Panitia Pelaksana Teknis mengadakan Debat Terbuka antar tiga orang Calon Rektor terpilih yang disaksikan oleh Senat dan unsur Sivitas Akademika Unhi lainnya. Debat Terbuka dilaksanakan, Kamis (30/10).
Setelah itu, sesuai amanat Statuta Unhi Pasal 55 Ayat (6), Senat Universitas agar mengadakan rapat untuk merumuskan rekomendasi atas aspek-aspek akademik dari tiga orang Calon Rektor dan menyampaikannya kepada Badan Penyelenggara.
Selanjutnya, Keputusan Pansel dan Rekomendasi Senat atas ketiga Calon Rektor tersebut diserahkan Badan Penyelenggara YPWK. Sesuai Pasal 55 Ayat (7) Statuta UNHI, Rapat Pleno Badan Penyelenggara yang terdiri dari unsur Pembina, Pengurus, dan Pengawas YPWK lah yang berwenang menetapkan dan mengangkat Rektor Unhi.
Seperti diketahui, 10 orang calon rektor yang terdaftar, yaitu; Prof. Dr. Ir. I Wayan Muka, ST.,MT.,IPU.,ASEAN.,Eng., Prof. Dr. I Gede Putu Kawiana, SE.,MM., Prof. Dr. Ir. Euis Dewi Yuliana, M.Si., Prof. Dr. Drs. I Wayan Winaja, M.Si., Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST.,MT., Dr. Cokorda Gde Bayu Putra, SE.,M.Si., Dr. Dewa Nyoman Benni Kusyana, SE.,MM., Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si., Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si., dan Dr. Ida I Dewa Ayu Yayati Wilyadewi, SE.,MM.,Ak.,CSP.
Dan, yang lolos 3 besar, yaitu Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST.,MT., Dr. Cokorda Gde Bayu Putra, SE.,M.Si., dan Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si. (win)










