Proses evakuasi terhadap dua orang pendaki yang sempat dilaporkan terpisah dari rombongan. (BP/istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Dua orang pendaki asal Desa Senganan, Kecamatan Penebel, sempat dilaporkan terpisah dari rombongan di kawasan Puncak Kedaton saat kegiatan nunas tirta serangkaian upacara ngenteg linggih, Kamis (23/10).

Beruntung, kedua pendaki akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim pencari. Mereka ditemukan sekitar 4 kilometer di atas Pura Taksu Agung.

Kapolsek Penebel, AKP Gusti Kade Alit Murdiasa saat dikonfirmasi, Jumat (24/10), mengatakan, kedua pendaki yang masing-masing bernama I Komang Andi Pratama (23) dan Agus Mulia (28), merupakan bagian dari rombongan 27 warga Desa Adat Pagi, Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan, yang melakukan pendakian ke Puncak Kedaton melalui jalur Pura Luhur Petali, Desa Jatiluwih. Pendakian itu dilakukan dini hari sekitar pukul 01.00 Wita untuk nunas tirta dalam rangka upacara ngenteg linggih.

Baca juga:  Diterjang Ombak, Ratusan Warga Gilimanuk Pasang "Benteng” dari Kaping

Rombongan selanjutnya tiba di puncak sekitar pukul 07.15 Wita dan turun pukul 08.40 Wita. Namun, setibanya di Banjar Dinas Pagi sekitar pukul 14.00 Wita, dua orang diketahui belum kembali. Berdasarkan keterangan saksi, I Nyoman Budiarta, kedua pendaki sempat mengatakan akan turun lewat jalur Pujungan dan berjanji menyusul rombongan lain.

Mengetahui hal itu, warga bersama pecalang segera melakukan pencarian dibantu personel Polsek Penebel. Laporan juga diteruskan ke Basarnas, sedangkan petugas siaga di sekitar Pura Luhur Pucak Petali sebagai pos pemantauan. Sekitar pukul 17.50 Wita, tim pencari akhirnya menemukan keduanya sekitar 4 kilometer di atas Pura Taksu Agung.

Baca juga:  Timnas Tenis Meja Persiapan SEATTA

Dari hasil pemeriksaan, Komang Andi Pratama mengalami kram pada kaki sehingga meminta rekannya Agus Mulia menunggu hingga akhirnya tertinggal dari rombongan utama. “Keduanya dibawa turun melalui jalur Pura Luhur Bhujangga dan tiba sekitar pukul 19.25 Wita dalam keadaan sehat. Saat ini sudah diserahkan kepada keluarga,” jelas AKP Murdiasa.

Ia mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan pendakian, terutama di kawasan pegunungan yang memiliki medan berat dan rawan tersesat. “Pastikan kondisi fisik siap dan gunakan jalur resmi agar pendakian aman,” imbaunya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Cuma Zona Orange Ini, Tambah Warga Terjangkit COVID-19 hingga Belasan
BAGIKAN