Erick Thohir. (BP/Dok. Kemenpora)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia terhadap sanksi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Komite Eksekutif Komite Olimpiade Internasional memutuskan menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (KOI/NOC Indonesia) mengenai  rencana menjadi tuan rumah Olimpiade dan ajang-ajang olahraga internasional lainnya.

Langkah itu diambil setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa bagi atlet Israel yang dijadwalkan tampil pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta.

Dalam pernyataan resmi seusai rapat pada September, IOC menyatakan keprihatinan terhadap pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah, serta boikot dan pembatalan kompetisi akibat ketegangan politik.

Baca juga:  IAKMI Minta Beban Kerja Nakes Diperhatikan

Terkait ini, Erick mengatakan pembatalan visa ini berlandaskan pada prinsip Undang-Undang Dasar 1945.

Erick menilai, keputusan dan arah kebijakan olahraga nasional harus selalu berpijak pada konstitusi, bukan tekanan dari pihak luar. “Kami di Kemenpora sebagai wakil Pemerintah Indonesia berpegang teguh pada prinsip menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” ujar Erick, dirilis dari laman resmi Kemenpora.

Menurutnya, langkah pemerintah sudah sejalan dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. “Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum, serta menjadi wujud kewajiban pemerintah untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia,” tegas mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca juga:  Wonderful Indonesia Goda Pasar Dubai dan Abu Dhabi, 18-19 Oktober 2017

Larangan yang disampaikan IOC agar federasi olahraga internasional tidak menggelar kejuaraan di Indonesia sempat menjadi sorotan dunia olahraga. Namun, Erick menilai hal tersebut tidak akan menggoyahkan posisi Indonesia di kancah global.

“Indonesia tidak akan mundur dari komitmennya untuk terus berperan aktif dalam dunia olahraga internasional. Justru lewat olahraga, kita ingin menunjukkan semangat, nilai kemanusiaan, dan kedigdayaan bangsa Indonesia,” ucap Erick.

Baca juga:  Adhi Ardhana Pimpin PRSI Bali

Erick juga menegaskan, olahraga adalah sarana pemersatu yang dapat memperkuat citra bangsa di mata dunia. Ia menilai, meskipun ada dinamika politik internasional, Indonesia tetap berpegang pada jati diri dan prinsip kebangsaan.

“Olahraga bukan sekadar kompetisi, tapi juga diplomasi. Indonesia akan terus hadir di berbagai ajang olahraga  dari Asia Tenggara, Asia, hingga dunia  untuk membawa semangat persatuan dan perdamaian,” tutupnya dengan optimis.

Dengan sikap tegas Menpora ini, Indonesia menunjukkan bahwa dalam menghadapi tekanan global, negeri ini tak gentar berdiri di atas fondasi konstitusi dan martabat bangsa. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN