
DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, 2025-2125, yang mulai dilaksanakan pada 2025, Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali akan menyelenggarakan kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana. Kegiatannya berupa penanaman pohon atau penghijauan dan kegiatan Bersih-bersih sungai.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan kegiatan digelar pada Sabtu (25/20) bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga, Sabtu (Saniscara Kliwon, Wariga) yang dilaksanakan secara niskala-sakala. Kegiatan secara niskala diisi dengan persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih pada pukul 08.00 WITA.
Setelah persembahyangan, dilanjutkan penanaman pohon secara simbolis di areal pura. Sedangkan, pura untuk persembahyangan Rahina Tumpek Wariga di tingkat kabupaten/kota ditentukan oleh wali kota/bupati.
Gubernur Koster menjelaskan bahwa Tumpek Wariga merupakan hari memuliakan tumbuh-tumbuhan atau hari jadi tumbuh-tumbuhan, diisi dengan persembahyangan dilengkapi perangkat upakara sebagai wujud rasa bhakti dan berterima kasih kepada tumbuh-tumbuhan yang tanpa lelah selalu memberi kehidupan kepada manusia di alam ini. Seperti, penghasil oksigen sehingga manusia bisa menghirup udara segar, menghasilkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan sumber pangan lain bagi kelangsungan kehidupan manusia, serta menjadi unsur pelestarian ekosistem alam.
Oleh karena itu, pada hari itu secara sakala dilaksanakan penanaman pohon sebagai wujud bhakti untuk mengharmoniskan kembali kehidupan di alam ini. “Pada rahina Tumpek Wariga, saatnya manusia memberi dengan menanam pohon kembali, agar manusia tidak hanya selalu menerima atau memetik hasil dari tumbuh-tumbuhan,” ujar Gubernur Koster pada saat konferensi pers di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Rabu (22/10) sore.
Gubernur Koster mengatakan kegiatan berskala besar dilaksanakan pada hari Minggu (26/10) diisi dengan kegiatan penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai. Kegiatan dilaksanakan secara serentak di 9 kabupaten/kota, sampai tingkat desa/kelurahan dan desa adat.
Di tingkat Provinsi kegiatan dilaksanakan di 3 lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu Ayung, Badung, dan Mati. Tukad Ayung panjang 71,79 km, melintasi 4 wilayah (Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar); melintasi 7 kecamatan dan melintasi 25 desa.
Tukad Badung panjang 19,60 km, melintasi 2 wilayah (Badung dan Denpasar), melintasi 5 kecamatan, dan melintasi 15 desa/kelurahan.
Tukad Mati, panjang 22,41 km, melintasi 2 wilayah (Badung dan Denpasar), melintasi 5 kecamatan dan melintasi 13 desa/kelurahan.
Di tingkat kabupaten (di luar Bangli, Badung, Gianyar, dan Denpasar), yaitu Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.
Lebih jauh Gubernur Koster mengatakan bahwa Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan mulai dari pendataan melalui link Google Form. Dan telah diperoleh peserta yang terdaftar, yaitu Pegawai Pemerintah Provinsi, Pegawai Pemerintah Kota/Kabupaten, Aparat TNI/Polri, Kepala Desa, Lurah, Bandesa Adat, masyarakat, Pelajar, dan Komunitas Lingkungan. Jumlah personel penanaman pohon sebanyak 20.453 orang. Luas penanaman pohon mencapai 314,08 ha. Jumlah Bibit sebanyak 34.047 pohon. Jumlah personel bersih-bersih sungai 27.189 orang. “Data di atas sampai hari ini pukul 13.00 WITA, yang masih akan bertambah sampai tanggal 24 Oktober 2025,” ungkap Koster.
Gubernur Koster menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi dipimpin langsung oleh Gubernur dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten dipimpin langsung oleh walikota/bupati. Pohon yang ditanam adalah pohon yang bisa dimanfaatkan untuk upakara, sumber pangan, kesehatan, dan keseimbangan ekologis.
Sebanyak 25 jenis pohon yang akan ditanam. Diantaranya, Jepun, Jempiring, Sandat, Pucuk Merah, Cempaka, Durian, Alpukat, Nangka, Kelapa Genjah, Klengkeng, Sukun, Mangga, Pule, Cemara, Badung, Beringin, Trembesi, Mahoni, Tabebuya, Jati, Ketapang Kencana, Ketapang Laut, Ketimus.
Secara khusus, Kegiatan Bersih-Bersih Sungai dilaksanakan untuk membersihkan sumbatan- sumbatan dan kotoran yang menghambat aliran air sungai dan mengakibatkan banjir, guna mengantisipasi musim hujan yang puncaknya terjadi pada bulan November-Desember 2025, lanjut Januari-Pebruari 2026.
Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana akan dilaksanakan secara berkelanjutan, guna mewujudkan Bali yang Hijau dan Harmoni, sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. (kmb/balipost)










