Kedai di TWA Penelokan, Kintamani, Bangli, yang telah dibongkar. (BP/istimewa)

BANGLI,BALIPOST.com – Bangunan yang berada di Taman Wisata Alam (TWA) Penelokan, Kintamani akhirnya dibongkar. Proses pembongkaran mulai dilakukan sejak Selasa (21/10).

Setelah tuntas, nantinya di lokasi tersebut akan dilakukan pemulihan ekosistem melalui penanaman. Kegiatan pembongkaran bangunan kedai ini merupakan tindak lanjut dari hasil keputusan dan kesepakatan penyelesaaian permasalahan terkait keberadaan bangunan di TWA Penelokan. Pembongkaran dilakukan oleh pemegang izin I Ketut Oka Sari Merta.

Baca juga:  JAK Kunjungi Penglipuran dan Kintamani

Proses pembongkaran melibatkan 7 orang pekerja, 10 orang Masyarakat Peduli Api (MPA), dan juga 19 orang pegawai Balai KSDA Bali yang berasal dari seluruh petugas Resor KSDA lingkup Seksi KSDA Wilayah II, serta unsur Pecalang Desa Adat Kedisan, Polsek Kintamani, Kodim Bangli, Bhabinkamtibmas Desa Kedisan. Kegiatan pembongkaran dipimpin langsung oleh Kepala Balai KSDA Bali Ratna Hendratmoko.

Bendesa Adat Kedisan juga ikut serta dalam pembongkaran. Dia menyampaikan apresiasi atas pembongkaran ini dan meyakinkan masyarakat untuk terus menjaga kelestarian alam TWA Penelokan.

Baca juga:  Jalan di Desa Songan A Rusak Parah Tergerus Banjir

Ratna Hendratmoko menyampaikan seluruh pegawai Balai KSDA Bali harus menggunakan momentum ini, sebagai momen introspeksi diri, meningkatkan kompetensi diri, baik penguasaan regulasi dan sensitivitas terhadap kondisi sosial masyarakat.

Disampaikan juga bahwa di lokasi tersebut nantinya akan dilakukan pemulihan ekosistem melalui penanaman. Area tersebut yang berada di ruang publik blok pemanfaatan TWA Penelokan, tetap menjadi salah satu obyek wisata alam yang dapat dikelola secara kolaboratif bersama masyarakat Desa Kedisan.

Baca juga:  Sosialisasi Pilkada, KPU Bangli dan SMSI Bali Sepakat Bekerja Sama

Balai KSDA Bali mengusulkan lokasi ini sebagai obyek wisata alam dengan nama “Amerta Kedisan Hidden Hill”. Ratna berharap pembongkaran ini dapat memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat. Pihaknya berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati di Bali. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN