Vaksinasi rabies di wilayah Melaya yang ditemukan kasus HPR positif. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah personel dari Satpol PP dan BPBD Jembrana mendapat pelatihan vaksinasi rabies, Senin (20/10). Mereka disiapkan sebagai tenaga tambahan untuk membantu pelaksanaan vaksinasi rabies, khususnya di wilayah yang ditemukan kasus positif baru. Usai pelatihan, para personel ini langsung diterjunkan ke lapangan, salah satunya ke wilayah Kecamatan Melaya yang baru-baru ini mencatat temuan kasus positif.

Hingga saat ini, kasus rabies di Kabupaten Jembrana tercatat mencapai 99 kasus positif. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga kasus baru yang muncul masing-masing di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, dan Melaya. Kecamatan Mendoyo menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yaitu 50 kasus positif.

Baca juga:  Refleksi Hari Kartini, Semakin Banyak Perempuan Alami Kekerasan dan Terjerat Narkoba

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, Senin (20/10) mengatakan, keterlibatan personel Satpol PP dan BPBD ini merupakan upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi di lapangan. Sebelumnya, kegiatan vaksinasi hanya dilakukan oleh tim internal medik veteriner di tingkat kecamatan.

“Mulai hari ini ada petugas dari Satpol PP, Damkar, dan BPBD yang ikut membantu vaksinasi rabies,” ujar Sugiarta.

Baca juga:  Jaksa Paparkan Pidana Korupsi dalam Bencana Alam

Ia menjelaskan, keenam petugas tersebut telah diberikan pengarahan dan pelatihan cara pemberian vaksin menggunakan sistem tulup atau alat tiup. Setelah pelatihan, mereka langsung diterjunkan untuk melakukan vaksinasi di Banjar Melaya Krajan, desa Melaya, yang merupakan lokasi temuan kasus baru.

“Kita sudah bekali mereka dengan teknik vaksinasi menggunakan tulup. Ada enam orang yang membantu dan diperbantukan untuk merespon kasus positif baru atau pelaksanaan vaksinasi darurat,” tambahnya.

Baca juga:  Penambang Liar di Eks Galian C Kembali Beraksi

Sugiarta berharap, keterlibatan personel tambahan ini dapat mempercepat cakupan vaksinasi rabies di seluruh wilayah Jembrana. Pasalnya, hingga kini capaian vaksinasi baru mencapai lebih dari 50 persen dari total estimasi populasi anjing sekitar 39 ribu ekor.

“Dengan tambahan tenaga ini, kami optimis vaksinasi bisa lebih cepat menjangkau wilayah-wilayah yang belum tersentuh,” pungkasnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN