
BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tidak menaikkan target retribusi pariwisata untuk tahun 2026. Target retribusi dirancang sama dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp58 miliar.
“Kami menetapkan target melihat realisasi 2025,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Wayan Dirga Yusa, Kamis (16/10).
Disebutkan hingga Oktober ini realisasi retribusi baru mencapai Rp47 miliar atau sekitar 81 persen dari target Rp58 miliar. Itu artinya Disparbud harus mengejar sekitar Rp11 miliar dalam sisa waktu dua bulan ke depan.
Sementara itu, dalam upaya mengoptimalkan pendapatan retribusi wisata Dirga Yusa mengungkapkan pihaknya merencanakan untuk menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) lainnya. “Kita rencana menjalin PKS dengan beberapa DTW lagi. Target kita di 2026 ini ada 21 PKS DTW yang akan kita optimalkan sebagai sumber PAD,” kata Dirgayusa.
Beberapa DTW potensial yang masuk dalam rencana kerja sama ini antara lain adalah Air Terjun Tibumana, Air Terjun Tukad Cepung, Air Terjun Goa Raja dan Air Terjun Pelisan di Desa Langgahan. Dirga Yusa memproyeksikan potensi pendapatan yang besar dari DTW baru ini.
Untuk merealisasikan PKS dengan DTW lainnya, Disparbud tengah menyusun perencanaan PKS. Pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan penjajakan dan pendekatan dengan pengelola DTW.
Sebagai informasi, saat ini Disparbud memiliki lima DTW yang menjadi sumber pemungutan retribusi. Kelima DTW itu yakni DTW Kintamani, Terunyan, Pura Penulisan, Pura Kehen, dan Desa Wisata Penglipuran. (Dayu Swasrina/balipost)