
TABANAN, BALIPOST.com – Penyiasatan anggaran dengan penerapan skala prioritas menjadi langkah utama Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menghadapi kebijakan efisiensi dan penurunan dana transfer pusat. Di tengah keterbatasan fiskal, pembangunan infrastruktur tetap menjadi fokus utama karena dianggap sebagai urat nadi penggerak ekonomi rakyat di daerah.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menegaskan Pemkab bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah melakukan penyesuaian terhadap sejumlah pos belanja dan program pembangunan. Langkah ini dilakukan agar pelaksanaan pembangunan tetap berjalan efektif dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Dalam kondisi fiskal saat ini, daerah tentu harus selektif. Infrastruktur tetap prioritas karena menopang aktivitas ekonomi masyarakat. Sementara pos lain seperti perjalanan dinas, ATK, dan konsumsi bisa dilakukan efisiensi,” ujar Sanjaya usai rapat paripurna, Selasa (7/10).
Menurutnya, pemerintah daerah juga terus memantau dinamika ekonomi nasional sebelum memutuskan penundaan atau percepatan program tertentu. “Yang penting, belanja publik tetap berpihak pada rakyat dan diarahkan pada hal-hal yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Tabanan,” tegasnya.
Sebelumnya terkait dengan efisiensi anggaran, Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, menilai langkah efisiensi yang dilakukan eksekutif sudah tepat, namun perlu diimbangi dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia menekankan pentingnya inovasi, salah satunya melalui penerapan e-ticketing di tiga destinasi wisata unggulan Tabanan, yaitu Tanah Lot, Ulun Danu Beratan, dan Jatiluwih.
“Usulan e-ticketing sebenarnya sudah lama kami sampaikan, tapi belum terealisasi. Padahal potensi peningkatan PAD dari sana cukup besar,” ungkap Arnawa.
Selain e-ticketing, DPRD juga mendorong agar pemerintah daerah memanfaatkan aset-aset daerah secara optimal. Salah satu contohnya, kata dia, aset di kawasan Nyanyi, Beraban, yang disewa pihak swasta untuk usaha pariwisata. “Semua aset seperti itu harus jelas nilai kontraknya dan berkontribusi nyata untuk daerah,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah strategis itu, Arnawa optimistis PAD Tabanan bisa terus tumbuh. “Tahun 2026 target PAD naik sekitar 18 persen menjadi Rp 879 miliar lebih. Saya ingin Tabanan bisa menembus Rp 1 triliun tahun depan,” tegasnya.(Puspawati/balipost)