Siswa SMP memaparkan ide mereka tentang literasi digital. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Oktober merupakan Bulan Inklusi Keuangan yang dipakai lembaga keuangan untuk memberikan edukasi finansial. Sasarannya tak hanya masyarakat umum, juga siswa bahkan yang masih duduk di jenjang SMP.

Menurut Anugrah Sutejo, Analis Divisi Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bulan Inklusi Keuangan merupakan agenda nasional untuk memperluas akses dan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan. Ini, sekaligus menjadi momentum penting untuk mendorong keterlibatan generasi muda, termasuk siswa SMP, agar lebih melek finansial.

Pihaknya pun mengapresiasi konsistensi pelaku usaha keuangan dalam menghadirkan pembelajaran finansial secara kreatif dan aplikatif. “Ini sejalan dengan komitmen OJK dalam memperkuat kecakapan finansial sejak dini,” kata Anugrah dalam keterangan tertulisnya.

Program JA SparktheDream merupakan salah satu yang sudah tiga tahun berturut-turut menghadirkan pembelajaran finansial menyasar siswa SMP. Kompetisi nasional ini menantang generasi muda menghadirkan ide kreatif literasi keuangan yang berdampak nyata bagi komunitas.

Dimulai pada Februari, program ini telah melibatkan lebih dari 2.200 siswa, 11 guru, dan 11 sekolah di Jakarta, Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Cimahi, Surabaya, Sidoarjo, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Denpasar.

Baca juga:  Kerugian Akibat Investasi Ilegal Mencapai Rp 603,9 Miliar

Didukung oleh 98 volunteers, program ini mengajarkan siswa keterampilan finansial yang penting, mulai dasar pengelolaan uang hingga konsep lanjutan, melalui sesi kelas, platform pembelajaran daring interaktif, serta aktivitas keluarga.

Rudy F. Manik, Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance, mengungkapkan Bulan Inklusi Keuangan merupakan momentum memperkuat kesadaran finansial generasi muda Indonesia sebagai fondasi esensial menuju masa depan yang berdaya. “Siswa agar tidak hanya memahami konsep literasi keuangan, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam bentuk solusi nyata yang berdampak positif bagi komunitas,” paparnya.

Berbeda dari pembelajaran  di kelas, tantangan sosial dirancang sebagai ajang penerapan pengetahuan. Siswa didorong untuk mengidentifikasi isu sosial di komunitas mereka dan merumuskan solusi inovatif berbasis literasi keuangan.

Bekerja dalam tim, mereka menyampaikan ide-ide mereka melalui video yang menunjukkan bagaimana pengetahuan finansial dapat menjadi alat untuk menghadirkan perubahan sosial yang positif.

Baca juga:  Destinasi dengan Tingkat Kunjungan Berulang Kali, Bali Masuk 5 Besar Asia

Sebelum memasuki kompetisi, siswa mengikuti bootcamp daring yang membekali mereka dengan kemampuan menyusun solusi, membangun narasi persuasif, dan presentasi percaya diri. Mereka juga memperoleh bimbingan dari sukarelawan melalui dua sesi pendampingan intensif.

Pribadi Setiyanto, Ketua Dewan Pengurus Prestasi Junior Indonesia, mengungkapkan dalam program ini siswa bisa belajar bahwa keputusan finansial yang tepat dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan sosial di sekitar mereka. Lebih dari sekadar keterampilan finansial, program ini mendorong kreativitas, mengasah kemampuan berpikir kritis, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.

“Kami percaya ini akan melahirkan generasi yang siap menghadapi masa depan sekaligus berkomitmen membawa perubahan positif bagi masyarakat,” sebutnya.

Para siswa menghadirkan berbagai inovasi untuk membuat literasi keuangan lebih dekat dengan dunia anak dan remaja, mulai dari boardgame, e-book, dan komik digital, hingga aplikasi pengelolaan keuangan dengan karakter virtual.

Ada pula gagasan berbasis komunitas seperti kartu uang elektronik yang terhubung dengan program bank sampah sekolah, buku catatan keuangan interaktif dengan dukungan situs web edukatif, serta aplikasi sahabat finansial yang memotivasi siswa menabung bersama teman.

Baca juga:  Turnamen Futsal Terbesar Tingkat SMP-SMA Digelar di 27 Kota, Salah Satunya Mataram

Tim Spensyora dari SMPN 9 Denpasar dengan ide Save and Grow memperoleh penghargaan dalam program ini. Mereka menciptakan sebuah lembar kerja interaktif yang menjadikan kegiatan menabung lebih seru dan bermakna melalui fitur alarm pengingat, visual gambar yang tumbuh setiap kali menabung, kuis literasi keuangan, dan komik interaktif.

Selain SMPN 9 Denpasar, pemenang program ini dari Juara 1 hingga 3 secara berurutan adalah SMP Nation Star Academy, Surabaya, SMPN 15 Bogor, dan SMP Pembangunan Jaya, Tangerang Selatan.

Tim Juara 1 dan Juara 2 akan mewakili Indonesia di tingkat Asia Pacifik pada November 2025. Mereka akan bersaing dengan peserta dari Hong Kong, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Indonesia secara konsisten menunjukkan prestasi gemilang dalam kompetisi regional ini, dengan meraih juara pertama pada 2023 serta juara pertama dan kedua pada 2024. (kmb/balipost)

BAGIKAN