Kepala Bapenda Denpasar IGN Eddy Mulya. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar mencatat, hingga akhir triwulan III tahun 2025, realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) mencapai Rp113 miliar lebih. Angka tersebut sebesar 90,62 persen dari total target yang ditetapkan.

Kepala Banpenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya saat diwawancarai, Kamis (2/10) mengatakan, target pencapai hingga akhir tahun sebesar Rp125 miliar. “Dan sampai saat ini telah pada posisi 90,62 persen,” ujarnya.

Baca juga:  Harga Emas Naik, Antam Tembus Rp2.255.000 Per Gram

Menurutnya ketaatan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak cukup tinggi. Kinerja positif tersebut tidak lepas dari dukungan aparat desa dan kelurahan dalam melakukan pendataan potensi pajak baru, seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Ketaatan masyarakat dalam membayar pajak dibarengi dengan kerja keras tim pengelolaan perpajakan di Kota Denpasar menjadikan pembayaran pajak di Kota Denpasar sangat lancar,” ujarnya.

Lebih lanjut Eddy menyampaikan, penerimaan pajak daerah akan dimanfaatkan untuk mendanai berbagai program pembangunan yang menyasar kebutuhan publik, seperti pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur lainnya. “Kami juga perlu terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar semakin gencar menggunakan layanan digital perpajakan di Kota Denpasar,” sambungnya.

Baca juga:  Dewan Rekomendasikan Penundaan Kenaikan Tarif Obyek Wisata di Bangli

Demikian diakuinya, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan dari sektor pajak daerah menunjukkan tren yang positif. Sekitar 85 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar berasal dari kontribusi sektor pajak.

Khusus untuk PBB-P2, Eddy menyebut situasinya saat ini cukup stabil. Hal ini turut didukung oleh pemberian insentif berupa pengurangan pokok pajak guna meredam dampak kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

Baca juga:  Masyarakat Diajak Siapkan Kebutuhan Pangan di Pekarangan

“Awalnya kami pesimis dengan kondisi belakangan. Kami hanya targetkan 75 persen dari target Rp125 miliar sampai 31 Agustus. Tapi di luar dugaan bisa sampai 85 persen di akhir Agustus dan kini sudah sampai 90 persen lebih,” jelasnya. (Widi/Bisnis Bali)

BAGIKAN