Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025, di Jakarta, Kamis (20/11/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi anggaran untuk program prioritas pemerintah pusat mencapai Rp611,7 triliun per 31 Oktober 2025, atau sebesar 65,8 persen dari Rp929 triliun dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kamis (20/11), beberapa program prioritas pemerintah tahun 2025 yang pagunya Rp929 triliun, dan telah dijalankan sebesar Rp611,7 triliun atau 65,8 persen dari target.

Rinciannya, dikutip dari Kantor Berita Antara, mencakup Program Penguatan dan Proteksi Daya Beli, Program Keluarga Harapan (PKH) telah menyerap Rp27,5 triliun dengan 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Indonesia Pintar/Kartu Indonesia Pintar (PIP/KIP) Kuliah/beasiswa lainnya menyerap Rp23,8 triliun bagi 14,9 juta siswa.

Baca juga:  Dari Jembrana Menuju Dunia, Kakao Jembrana Didukung Pemerintah Pusat

Kemudian Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT) termasuk Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) menyerap Rp54,1 triliun bagi 18,3 juta KPM.

Lalu, Bantuan Iuran Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan​​​​​​​ Nasional (PBI JKN) menyerap Rp40,6 triliun bagi 96,8 juta peserta, Program Tunjangan Profesi Guru/ Tunjangan Profesi Dosen (TPG/TPD) Non PNS menyerap Rp16,5 triliun bagi 1,2 juta Guru/Dosen, serta Program Perumahan menyerap Rp24,8 triliun untuk pembangunan 212.600 rumah.

Program Pelayanan Publik, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyerap Rp32,7 triliun bagi 39,7 juta penerima, program cek kesehatan gratis & tuberkulosis (TB), revitalisasi Rumah Sakit (RS) menyerap Rp5,6 triliun bagi 57,2 juta peserta, serta program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda menyerap Rp1,4 triliun untuk 165 sekolah.

Baca juga:  Berhasil Tekan Disparitas Harga, Kemenhub Perbanyak Armada Tol Laut

Program Stabilisasi Harga dan Produksi, program Subsidi Non Energi, Subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pupuk menyerap Rp59,5 triliun bagi 9,5 juta petani, program subsidi/kompensasi energi menyerap Rp255,5 triliun bagi 42,5 juta pelanggan listrik bersubsidi.

Lalu, Program Lumbung Pangan menyerap Rp11,8 triliun dengan 2,2 juta hektar kawasan padi, serta program Bulog dan cadangan pangan menyerap Rp22,1 triliun dengan 2,1 juta ton beras/gabah.

Baca juga:  Setelah 12 Tahun, Realisasi Perpajakan Berhasil Melampaui Target

Program Sarana Prasarana Publik & Produktivitas, program renovasi/revitalisasi sekolah menyerap Rp13,5 triliun bagi 12,5 ribu sekolah, pembangunan Bendungan, Irigasi, dan Operasi pemeliharaan sarana prasarana sumber daya alam (SDA) menyerap Rp11,9 triliun, Preservasi Jalan dan Jembatan menyerap Rp8,8 triliun, serta program Kampung nelayan, pergaraman nasional dan budidaya ikan nila salin (BINS) menyerap Rp1,6 triliun. (kmb/balipost)

BAGIKAN