Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Udayana (Unud), menyerahkan hibah tungku panggangan ayam modifikasi kepada pelaku usaha ayam panggang di Jalan Tegal Besar Dusun Selat Desa Banjarangkan, Klungkung, Sabtu (27/9). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Udayana (Unud), menyerahkan hibah tungku panggangan ayam modifikasi kepada pelaku usaha ayam panggang di Jalan Tegal Besar Dusun Selat Desa Banjarangkan, Klungkung, Sabtu (27/9).

Tungku ini dibuat lebih modern dengan berbagai modifikasi, agar proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan asapnya tidak membahayakan pengguna jalan, karena keluar melalui cerobong. Tungku ini merupakan hibah dari Diktiristek.

Tim PKM Unud dipimpin Ketua Pelaksana Prof. Nyoman Sutarja, bersama anggota Ir. Ida Bagus Gde Primayatna, M.Erg, A.A Ngurah Aritama, S.T., M.T., dan I Grde Shevananda Pradnyana Putra Subratha, menyerahkan tungku ini kepada salah satu pelaku usaha Made Bata.

Pada kesempatan itu, I.B. Gde Primayatna, menjelaskan tungku panggangan ayam modifikasi ini, memperbaiki sistem pembakaran tungku tradisional, dengan memberi ruangan untuk aliran udara di bawah bara api.

Baca juga:  Bali Perlu Ditata Kembali Secara Fundamental dan Komprehensif

“Itu akan menambah udara pada proses pembakaran. Sehingga api tetap menyala. Dengan demikian diharapkan sistem pembakaran lebih sempurna, lebih hemat bahan bakar dan waktu kerja serta meminimalisasi timbulnya asap,” kata Primayatna.

Tidak hanya itu, polusi asap dari proses pembakaran diatasi melalui pembuatan instalasi cerobong asap serta modul peralatan penghisap asap yang diaplikasikan pada tungku pembakaran. Pembuatan cerobong asap disesuaikan dengan dimensi dan ruang kerja pada tungku pembakaran eksisting.

Sehingga meminimalisir penyesuaian terhadap metode kerja yang telah dilakukan oleh pelaku usaha. Bahkan, tungku juga dilengkap dengan lampu, sehingga memudahkan pemanfaatannya jika digunakan saat malam hari.

Baca juga:  Riset Kerjasama Off Grid EV Battery Swap Station dengan Flexible Solar Panel di Unud Dibuka

Tungku ini berbahan dasar plat besi esser sebagai kulit tungku dan cerobong asap. Sedangkan besi hollow dan profil siku sebagai rangkanya. Berukuran lebar 60 cm, panjang 200 cm, tinggi 75 cm sampai dengan letak ayam panggangnya.

Sedangkan hood dan tinggi cerobong asap mencapai sekitar 450 cm. Tungku memiliki kapasitas panggang ayam minimal 10 ekor sekali panggang. “Tungku ini dilengkapi dengan 2 kipas isap dimensi 20 cm x 20 cm dan 1 buah kipas blower. Kipas ini digunakan di saat tertentu (darurat). Dilengkapi juga sebuah lampu LED 7 watt untuk kerja di malam hari,” imbuh Primayatna.

Baca juga:  Desa Adat Banjarangkan Lestarikan Baleganjur Kreasi

Inovasi teknologi tungku ini masih dalam ranah pada teknologi tepat guna (TTG) yang sangat mudah dioperasikan oleh masyarakat dan juga mudah dikembangkan oleh masyarakat yang berminat. Khususnya oleh masyarakat yang menggeluti pekerjaan memanggang.

Usai menerima hibah ini, pelaku usaha Made Bata menyampaikan terima kasih kepada Tim PKM Unud, karena tungku tradisionalnya kini telah berganti menjadi tungku modifikasi yang lebih mumpuni. “Tungku panggangan ayam modifikasi ini akan sangat membantu kami dalam menjalankan usaha ini. Pesanan ayam panggang belakangan terus naik. Apalagi kalau saat hari raya, pesanan bisa lebih dari 100 ekor dalam sehari,” kata Made Bata. (Adv/balipost)

BAGIKAN